Roadshow Seminar The Science & Miracle of Zona Ikhlas (3-Habis)
SECARA praktis, ikhlas adalah keterampilan untuk berserah diri, menyerahkan segala pikir berupa keinginan, harapan, dan cita-cita dan perasaan yang berupa ketakutan, kecemasan, kekhawatiran kembali kepada sumbernya.
Sumbernya yaitu Tuhan. Oleh karena kita memahami semua ini hanya milik Tuhan. Oleh karena Tuhan kita hidup dan untuk Tuhan kita hidup.
Ikhlas merupakan kompetensi tertinggi manusia yang dipedomankan oleh Tuhan untuk dimiki setiap manusia yang ingin berhasil meraih kesuksesan.
Kalau Anda ikhlas dan Tuhan mau, siapa yang bisa menghalangi. Kenapa kita berani menggunakan motor karena kita tahu caranya.
Itulah ikhlas, kita tahu bagaimana untuk ikhlas yang disengajakan untuk dapatkan kemudahan dan kesuksesan. Jadi ikhlas bukan tak bikin apa-apa.
Fokus, hard fokus, brainwave sebagai teknologi yang diutarakan dalam Quantum Ikhlas itu untuk melatih mendapatkan kebetulan-kebetulan untuk menjadi kebiasaan yang bisa kita peroleh.
Ikhlas sebenarnya tak perlu kita mengerti seperti halnya kita tak perlu mengerti bagaimana motor bisa berjalan, yang penting kita tahu cara ikhlas dengan berdasarkan beberapa kejadian, kemudahan, keberuntungan.
Dari hal-hal itu kita bisa mengukur keikhlasan kita. Kita harus bertanggungjawab terhadap keikhlasan kita dengan sengaja untuk mempercepat kesuksesan.
Uang banyak, kesehatan, dengan dengan tuhan itu hanyalah efek samping dari ikhlas. Karena misalnya kalau kita dekat dengan seseorang maka kita akan mendapatkan beberapa kemudaha, demikian pula jika kita dekat dengan Tuhan.
Fitrah manusia yang sempurna akan tercemar saat dia tidak ikhlas. Ketika kita ikhlas kita hidup hanya mengandalkan bimbingan-Nya untuk memberikan manfaat terbesar bagi setiap orang.
Setiap hari kita akan berhadapan dengan berbagai peristiwa yang terjadi dalam hidup yang bisa membuat kita bahagia atau kecewa.
Tidak ada yang bisa membuat kita bahagia atau kecewa kecuali diri kita. Dengan kata lain, kalau Anda kecewa itu karena keputusan Anda untuk kecewa. Karena Anda memutuskan untuk menilai hal yang terjadi sebagai sesuatu yang mengecewakan.
Demikian pula halnya dengan bahagia. Jika Anda memutuskan untuk menilai hal yang terjadi sebagai sesuatu yang membahagiakan, maka Anda pun akan bahagia.
Sebab rasa bahagia sebenarnya selalu ada di dalam hati yang selalu siap untuk Anda pilih.(firmansyah)
* Disarikan dari Roadshow Seminar The Science & Miracle of Zona Ikhlas dan buku Quantum Ikhlas.