.

.

Jumat, 12 Juni 2009

Ikhlas Itu Ajaib, Ajaib Itu Ilmiah

Roadshow Seminar The Sciensce & Miracle of Zona Ikhlas (2)

SAYA
punya ungkapan dari seorang Bob Sadino (pengusaha sukses dengan ciri selalu mengenakan celana pendek) "Emang gua pikirin untuk sukses."

Bob Sadino juga punya buku "Belajar Goblog Cara Bob Sadino" katanya kalau mau sukses maka belajarlah goblog sepert Bob Sadino.

Saat ini, di era modern kita katanya dituntut atau terbiasa banyak berpikir. Padahal orang tua dan leluhur kita menasehati untuk lebih banyak memberi peran hati bukan kepala (pikiran).

Coba ingat apa pesan yang paling sering kita dengarkan dari orang tua, ya.."Hati-hati". Itu jelas bukan untuk kepala tapi untuk hati.

Kenapa hati-hati jelas agar kita selamat sampai di tujuan. Itu pesan kita orang Indonesia (orang barat tak terbiasa memberikan pesan seperti itu).

Hanya saja berapa orang yang mempraktekkan pesan itu. Kita lebih banyak bukan "hati-hati" tapi "pikir-pikir".

Kalau kita usai salaman lalu tangan kita arahkan ke hati (dada) bukan ke kepala. Itu budaya dan kebiasaan yang sebenarnya memiliki makna kita salaman dengan niat untuk silaturahmi dari hati ke hati.

Untuk itu selalu beri peran hati lebih besar dari pada pikiran, agar kita mendapatkan banyak keajaiban.

Mengapa ada keajaiban jika kita beri peran hati. Karena dari hati itu memberikan keikhlasan. Ikhlas itu ajaib dan ajaib itu ilmiah.

***

Bagaimana ilmiahnya ikhlas. Di buku Quantum Ikhlas dijelaskan bahwa nasib seseorang mencerminkan karakternya. Sementara karakter orang itu berasal dari semua kebiasaan serta tindakannya.Dan tindakanya berasal dari pikiran yang bermuara dari perasaannya.

nasib, karakter, kebiasaan, dan tindakan adalah sesuatu yang tampak. Sementara pikiran dan perasaan adalah energi kuantum yang tak tampak.

Kenyataan kuantum ini mengatakan: Anda bisa "mengatur" perasaan (hati/keikhlasan) Anda untuk mengubah nasib (keajaiban) Anda. Otomatis.

Karena begitu kita mengikhlaskan sesuatu, maka kita telah menyerahkan hal itu kepada Yang Mahakuasa sehingga kecerdasan Tuhanlah yang bekerja pada diri kita dengan mekanisme yang sulit dipahami oleh pikiran manusia.

Ketika manusia benar-benar ikhlas, saat itulah doa atau niatnya melakukan kolaborasi denang energi vibrasi quanta.

Sehingga, melalui mekanisme kuantum yang tak terlihat, kekuatan Tuhanlah yang sebenarnya sedang bekerja. Jika sudah demikian, siapakah yang mampu menghalangi-Nya. Itulah arti sebenarnya dari Quantum Ikhlas.(firmansyah

* Disarikan dari Roadshow Seminar The Sciensce & Miracle of Zona Ikhlas di Hotel Santika, Makassar dan buku Quantum Ikhlas