* Dinas Pendidikan Keluhkan Peminat Beasiswa
HARI kedua Pemaparan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemprov Sulsel menghadirkan Kepala Dinas Kesehatan dr H Rachmat Latief SpPD Mkes, Kepala Dinas dan Pendidikan Drs HA Patabai Pabokori.
Dipanelkan pula Kepala Balitbangda Ir Hj Titien Sutarty Dipl MM, Sekretaris Badan Pelaksana RS Dadi dr Herry Faisal Mkes MAMHFACHM, dan Kepala BP RS Labuang Baji Dr Bambang Arya.
Rachmat menargetkan sejumlah indikator kesehatan di Sulsel tahun ini makin baik. Indikator umur harapan hidup dari 69,20 tahun di 2007 menjadi 70,6 tahun. Demikian pula untuk angka kematian ibu dan bayi, dan gizi buruk dikurangi menjadi kurang dari 5 %tahun ini dari 9 % pada 2006.
"Kami juga akan semakin menyempurnakan pelayanan kesehatan gratis dengan berbagai upaya dan kebijakan serta memacu realisasi pembangunan RS gratis 1.000 tempat tidur," tuturnya.
Sedangkan Patabai berharap program beasiswa pendidikan bagi masyarakat miskin makin optimal dimanfaatkan. Beasiswa disediakan mulai dari SD hingga tingkat doktor S2 di luar negeri.
"Hanya saja untuk beasiswa S2 kurang dimanfaatkan oleh masyarakat," keluh Patabai. Tiap kabupaten/kota mendapatkan jatah dua orang guru dan PNS untuk diberi beasiswa studi S2 ke luar negeri.
Namun hingga saat ini belum ada satu pun program yang didanai APBN dan sebagian APBD itu dimanfaatkan. "Keterbatasan kemampuan bahasa menjadi kendala utama," tuturnya.
Sedangkan untuk beasiswa SD, SMP, SMA dan SMK, menurut Patabai akan semakin diawasi agar tepat sasaran.(adv/fir)
RS Dadi Minim Fasilitas, Labuan Baji Janji Bersih
SEKRETARIS Badan Pelaksana RS Dadi Herry Faisal di kesempatan yang sama menuturkan keterbatasan fasilitas tempat tidur untuk pasien jiwa. "Kapasitas tempat tidur belum sebanding dengan banyaknya pasien yang dirawat," tutur Ferry.
Sedangkan Kepala RS Labuang Baji Titien Sutarty berjanji untuk kerja 2009 ini akan memperbaiki fasilitas dan kondisi kebersihan akan diperhatikan.
Hal itu untuk menjawab image miring terhadap salah satu rumah sakit rujukan ini terkait dengan kebersihannya.
"Kami alokasikan Rp 394,5 juta untuk penyediaan jasa kebersihan rumah sakit dan Rp 97 juta untuk penyediaan bahan kebersihan," urai Bambang.(adv)
Balitbangda Pacu Penelitian
KEPALA Balitbangda Sulsel Titien Sutarty mengungkapkan pihaknya akan memacu penelitian dan pengkajian untuk mendukung agenda pembangunan Sulsel.
Balitbangda mengalokasikan anggaran penelitian, pengkajian dan pengembangan sebesar Rp 2,4 miliar.
"Realisasi pelaksanaan kegiatan penelitian, pengkajian dan pengembangan sampai saat ini dalam proses seleksi proposal untuk penentuan pemenang," ujar Titien.(adv)