.

.

Selasa, 26 November 2013

Membebaskan Rumah dari Foto

Firibook, Selasa (26/11/2013) - Alhamdulillah...pagi ini gubuk kami, istana kami, rumah saya beserta istri dan dua anak kami, pagi  ini resmi terbebas dari foto.

Etape terakhir foto saya dan istri saat menikah dan saat berhaji serta foto kami berempat, saya turunkan pagi ini. Kami menggantinya dengan cermin. Supaya ruangan tamu tetap ada aksesorisnya dan dengan cermin ruangan tampak menjadi luas.

Beberapa bulan lalu, deretan foto keluarga dan aktivitas kami di ruang keluarga juga telah diturunkan dan semuanya kini ditumpuk untuk kemudian menunggu rencana selanjutnya entah dialbumkan atau bagaimana kelak. 


Rumah tanpa foto menurut anggapan umum dan seni nampak kering, gersang dan menjemukan. Namun pandangan tersebut menjadi berubah ketika saya berkesempatan menjadi penghuni dan mengunjungi rumah-rumah para guru/ustad di Pesantren Hidayatullah Bukit Tembak Kaltim, beberapa bulan lalu.

Rumah panggung mereka tanpa hiasan foto dan gambar, paling kaligrafi. Tiada pula televisi dan radio tape. Sunyi dan sederhana. Malah kok menurut saya... menjadi nampak indah, minimalis, simpel dan berkah.

Maka saya pun mencari tahu, mendiskusikan, dan mencoba menyelami, merenungi dan mencoba mengamalkannya.

""Sesungguhnya Malaikat tidak akan masuk suatu rumah yang di dalamnya ada patung."(HR. Bukhari dan Muslim) - See more at: http://abufarras.blogspot.com/2013/02/ciri-rumah-sehat-islami.html#sthash.hcvY1REu.dpuf
Salah satu dalil yang menggelisahkan saya yakni "Sesungguhnya Malaikat tidak akan masuk suatu rumah yang di dalamnya ada patung (dan gambar/foto makhluk bernyawa)."(HR. Bukhari dan Muslim). Sebenarnya sudah lama dan sering saya mendengarkan hadist ini tapi baru kali ini rasanya baru sempat untuk direnungkan baik-baik.

Kalau malaikat tidak mau masuk ke dalam rumah, terus bagaimana dong ibadah dan kebaikan yang dilakukan dalam rumah. Adakah keberkahan dan keridhoaan Allah bagi keluarga dan rumah yang dihindari malaikat.

"Gak gitu-gitu amat kali, buktinya hampir semua rumah memiliki pajangan foto, gambar dan patung, kehidupan berkeluarga normal-normal saja, rejekinya juga lancar, sukses pula di karirnya," begitu pikirku. Tapi inikan hadist sahih dan jelas sekali, tak ada kata bersayap yang bisa ditafsir dan interpretasikan.

Perenungan ini lalu disosialisasikan ke istri dan mengumpulkan lagi beberapa referensi untuk meyakinkan diri dan istri untuk menurunkan foto-foto itu. Bahwa foto-foto yang dipajang merupakan kebanggaan bukan ?

Kebanggaan cenderung untuk dipamerkan, kebanggaan dan memamerkan foto sangat kuat dugaan merupakan spektrum dari kesombongan dan riya. Bagaimana dengan foto-foto yang dipamerkan di facebook, pic di BB ? Ya itu hal yang mungkin sama tapi di ruang yang berbeda.

Pokoknya bagaimana agar malaikat bisa diundang masuk aja dulu ke dalam rumah, sederhana dan mudah (sebenarnya) dilaksanakan. Tapi menjadi sulit karena itulah ciri dari keinginan berbalut nafsu yang didukung oleh setan.(@firlafiri)

Baca juga :

Ciri Rumah Sehat dan Islami