Bosowa Corporation di Usia Ke-35 (2)
LAHIR sebagai perusahaan keluarga di tahun ....., Bosowa di usia 35 tahun telah menjelma sebagai perusahaan yang banyak "menginovasi" pakem dan keterkungkungan gaya manajemen "kelas dua" dari family business.
Denyut Bosowa dalam dua tahun terakhir, di bawah kendali generasi kedua (CEO Bosowa Corporation Erwin Aksa, CE Internal Audit Melinda Aksa, dan Chief Corporate Administration & IT Sadikin Aksa) memperlihatkan performa yang menonjolkan profesionalisme, transparansi (keterbukaan), dan komunikasi.
Dalam sejumlah rencana bisnis, ekspansi, dan mega proyek yang saat ini dilaksanakan Bosowa Corporation melakukan "hibridisasi budaya" manajemen modern dan tradisional Bugis-Makassar yang menonjolkan kepedulian.
Apa saja rencana bisnis, ekspansi, dan mega proyek yang telah, sedang dan akan dilakukan Bosowa. Berikut lanjutan wawancara khusus wartawan Tribun, Firmansyah dengan Erwin Aksa.
Apa yang menjadi capaian Bosowa di usia ke-35 tahun ini?
Sekali lagi alhamdulillah kita merasa Bosowa semakin dewasa dan terbuka, serta tetap berusaha melanjutkan tradisi yang diamanahkan oleh pendiri (Aksa Mahmud) untuk peduli terhadap kepentingan dan kondisi masyarakat di setiap aktivitas bisnis yang dilakukan.
Kini Bosowa telah memiliki jaringan bisnis dari Sabang sampai Merauke. Beragam sektor usaha yang kita garap, tentunya dengan SDM yang mumpuni untuk menjamin semua aktivitas dan rencana bisnis itu dapat berjalan dengan baik.
Apa-apa saja bisnis dimaksud?
Ya...beberapa bisnis awal seperti otomotif kita kembangkan, kini tak hanya memegang distribusi mobil Mitshubishi dan Merchedes Benz, tapi juga mencoba untuk memegang merek Proton, Hyundai, maupun merek Korea Hyosung.
Sedangkan untuk industri semen, kita akan terus memperbesar produk (kapasitas produksi) dan memperluas jaringan pemasarannya. Semen Bosowa telah membikin sejumlah packing plan seperti di Papua, Jawa, Kalimantan, dalam segera mengekspansi pasar Singapura melalui Semen Batam.
Bagaimana dengan beberapa mega proyek yang saat ini dibangun?
Oh ya...di infrastruktur kita ada proyek jalan tol Makassar, pembangkit di Jeneponto, maupun rencana pengembangan industri agro kelapa sawit.
Itu semua terkait dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat Sulsel dan Indonesia timur untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
Sementara yang agresif pula kita lakukan seperti di sektor properti dengan membangun perkantoran (Menara Bosowa, perumahan menengah-atas, hotel, apartemen, hingga rumah sakit berstandar internasional
Tengah kita rancang pula untuk masuk ke sektor telekomunikasi, dan mengembangkan lagi financial service untuk bisnis multifinance hingga asuransi.(*/bersambung)