.

.

Minggu, 13 Oktober 2019

MENULISLAH DAN SEBARKANLAH (1)

(Sunnah, Atsar Shahabat, Motivasi Ulama dan Imbauan Ustad)

#firibook -- Siang ini, tetiba bersemangat kembali. Setelah "futur" dari menulis di Firibook. Kemarin sempat posting. Namun hanya karena terpaksa. Soalnya sudah menumpuk banyak coretan catatan kajian selama lebih dari sepekan.

Bermula dari pancingan topik diskusi di salah satu--dari dua puluhan--group WA saya. "Bagaimana kalau saya buka kelas penulisan Islami dan jurnalisme dakwah secara online via WA atau telegram.

Idenya...
Dari kegelisahan saya melihat hanya segelintir dari jamaah taklim yang mencatat-catat materi kajian dan ceramah para ustad.

Termasuk hanya sedikit ustad yang terbiasa menuliskan dan menyebarkan apa yang akan dan telah disampaikannya.

Dari fakta demikian menjamur dan semaraknya "taman-taman surga" di Makassar. Setiap hari ada. Pusing memilih taklim mana yang mau diikuti.

Dari realitas makin berkualitasnya pemahaman dan asyiknya pemaparan para dai/ustad yang berasal dari Tanah Suci.

Dari niat ingin mewakafkan kemampuan dan berbagi sedikit skill menulis dan pengalaman menjadi jurnalis.

---000---

Karena begitu jelas firman Allah ta ala
Padahal ada sunnah Rasulullah dan atsar para shahabat jika diikuti berbuah pahala
Demikian pula perintah khalifah
Maupun motivasi imam dan contoh dari ulama hingga imbauan para ustad.

Berikut di antaranya :

1. Allah ta'ala berfirman :

"Bacalah dengan nama Rabbmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmu adalah yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan (perantara) PENA... (Q.S. Al-'Alaq:1-4)

2. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ

“Ikatlah ilmu dengan dengan MENULISNYA” (Silsilah Ash-Shahiihah no. 2026)

3. Shahabat Rasulullah Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu dalam atsarnya berkata :

مَا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَدٌ أَكْثَرَ حَدِيثًا عَنْهُ مِنِّي، إِلَّا مَا كَانَ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، فَإِنَّهُ كَانَ يَكْتُبُ وَلاَ أَكْتُبُ

"Tidak ada seorang pun dari shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang paling banyak (meriwayatkan) hadits dari beliau (shallallahu 'alaihi wa Sallam) selain aku, kecuali dari Abdullah bin Amr, karena ia dahulu MENULIS sedangkan aku tidak menulis." (HR. Al-Bukhari no.113)

4. Khalifah Umar bin ‘Abdil-‘Aziiz menulis surat perintah kepada penduduk Madinah :

كَتَبَ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ إِلَى أَهْلِ الْمَدِينَةِ: " أَنْ انْظُرُوا حَدِيثَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاكْتُبُوهُ، فَإِنِّي قَدْ خِفْتُ دُرُوسَ الْعِلْمِ وَذَهَابَ أَهْلِهِ "

“Hendaknya kalian periksa hadits Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wa sallam, lalu TULISLAH. Karena sesungguhnya aku khawatir (hilangnya) pelajaran ilmu dan meninggalnya ulama” [Diriwayatkan oleh Ad-Daarimiy no. 505; shahih]

5. Imam mazhab Imam Asy Syafi’i rahimahullah memotivasi,

الْعِلْمُ صَيْدٌ وَالْكِتَابَةُ قَيْدُهُ قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَهْ
فَمِنَ الْحَمَاقَةِ أَنْ تَصِيْدَ غَزَالَةً وَتَتْرُكَهَا بَيْنَ الْخَلاَئِقِ طَالِقَهْ

Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat
Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang
Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja.(Diwan Syafi’I hal. 103)

6. Ulama salaf Ibnul Jauzi telah menulis 2.000 jilid buku dan buku yang beliau pernah baca adalah 20.000 jilid

7. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahillah hampir pada setiap sendi kehidupan beragama ada karya ilmiah beliau, di samping untaian-untaian fatwanya.(https://asysyariah.com/biografi-as-y-syaikh-abdul-aziz-bin-baz-rahimahullah/)

8. Ust Yazid Abd Qadir Jawas berkata, "Salah satu adab seorang penuntut ilmu yakni rajin membaca dan mencatat ilmu yang didengarnya," (dari buku 'Adab dan Akhlak Penuntut Ilmu')

9. Ust Dzulkarnain Sanusi "Seorang dai tidak pantas di malam hari langsung tidur pulas. Goreskanlah pena setiap malam sampai pukul 12 malam...." (Status Facebook Ustadz Abdul Qodir Lc 30 Juli 2019 'Nasihat kepada Ustadz Salafi agar Berdakwah dengan Tulisan')

---000---

Ta lewa-lewa (keterlaluan) mentong jika kita mengaku telah hijrah lalu mulai mengandrungi majelis ilmu namun lalai mencatat atau menuliskannya kemudian turut menyebarkan kebaikan ilmu.

Ayo jangan mau menjadi "talibul ilmu bodoh" seperti kata Imam Syafi'i di atas.
Ayo mulai mencatat
Ayo belajar menulis yang baik dan menarik
Ayo menyebarkan tulisan agar bermanfaat bagi diri dan orang lain.

Wallahuallam.(*)