.

.

Selasa, 03 November 2009

Mengakrabi Erbe Sentanu, Keajaiban Quantum Ikhlas


ENERGI dan kegairahan pasca mengikuti pelatihan MindFocus! Quantum Ikhlas masih terasa setelah akhir pekan lalu Sabtu (31/10), aku dan enam redaktur Tribun Timur diikutkan oleh manajemen.

Mulut rasanya tak hendak lepas dari pembicaraan seputar keikhlasan, vibrasinya pun tiada henti mempertemukan dengan vibrasi energi yang serupa.

Dari arena pelatihan itu sendiri banyak kejutan dan kegembiraan yang tak terduga. Momentumnya ketika testimoniku soal keajaiban ikhlas saat lounching buku Zona Ikhlas ternyata dijadikan spot testimoni nasional yang di putar di setiap pelatihan yang digelar katahati Institute.

Maka, aku merasa di pelatihan itu menjadi "bintang" yang selalu disebut-sebut oleh fasilitator Katahati Firdaus maupun Erbe Sentanu (Mas Nunu). Dan aku pun diminta menuturkan testimoni kembali sola mobil dan ruma hyang ku peroleh dengan rejeki seakan tak ingin berhenti mengaliri kami sekeluarga.

Kegembiraan lain yakni ketika aku bertemu kembali dengan mas Agung, Kepala Cabang BII yang memberiku jurus Ust usuf Mansyur sedekah 10 persen di depan jika ingin mendapatkan rejeki untuk segala kebutuhan.

Kami kembali berbagi cerita dan saling memanasi untuk berlomba memberikan sedekah. "Fir tahu gak dua peka lalu aku baru memberi orang mobilku seharga Rp 100 juta, yang gak terpakai, ...eh pekan lalu ada yang mau ngasih Rp 200 juta," ujar mas Agung.

"Aku juga mas...baru motor yang bisa aku "buang" dan alhamdulillah dibalas 10 kali lipat dari nilainya," balasku. Fantastis bukan..?

Alhamdulillah ya Allah...forum itu memang menghadirkan orang-orang pilihan yang mendapatkan hidayah untuk menjadi pejuang-pejuang ikhlas. Secara kemasan para peserta yang hadir terlihat biasa tapi setelah diketahui satu persatu profile mereka ternyata memiliki peran masing-masing di lingkungan dan komunitasnya.

Aku pun diangkat menjadi koordinator pejuang ikhlas di Makassar yang merupakan para pencinta buku Quantum Ikhlas dan peserta pelatihan.

Usai pelatihan aku dan Mas Nunu dengan Tim Katahati menggelar rapat dan menggagas diterbitkannya kolom Quantum Ikhlas di Tribun Timur sebagai sarana bagi pejuang ikhlas dan masyarakat Sulselbar melatih dan memelihara keikhlasan.

Tak sampai di situ...esok baginya aku "memaksa" mbak Veve dan tim Katahati untuk sarapan nasi kuning enak di depar RRI. Alhamdulillah mereka terlihat menikmati.

Eh..siangnya aku mendapat kesempatan mengantar Mas Nunu ke Bandara Hasanuddin untuk balik ke Jakarta. Tentunya dengan mobil Ikhlas milikku.

"Pak Firman & kel Tribun Timur, kami katahati Institute mengucapkan syukur & terima kasih atas pertemuan kita yg sdh diatur olehNya utk mnyebarkan kebaikan & keberkahan di bumi Sulawesi melalui Tribun Timur. Trimakasih skali sdh ajak naik mobil ikhlas, nasi kuning, dan mas Nunu diantar ke bandara. Sukses + bahagia selalu ya..salam utk istri & anak. salam ikhlas. Veve," demikian SMS panjang Mbak Veve pimpinan Katahati Inst dan istri dari mas Nunu.