Makassar, Tribun - Sulawesi Selatan merupakan provinsi satu-satunya yang agresif menggelar program mengeliminasi kusta di seluruh kabupaten/kota.
Hal itu berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI yang menyatakan Sulsel sangat konsisten melaksanakan rekomendasi Aliansi Nasional Eliminasi Kusta (Anek) dengan memfasilitasi forum Aliansi Daerah Eliminasi Kusta (Adek) di seluruh kabupaten/kota.
"Hasil dari program itu yakni kabupaten/kota yang eliminasi bertambah serta menurunnya prevalensi rate tingkat provinsi," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Dr H Rachmat latief SpPD MHA Mkes di Makassar, pekan ini.
Prevelansi rate kusta di Sulsel yang kurang dari 1/10 ribu penduduk terdapat di sembilan kabupaten/kota. Sedangkan prevelensi rate lebih dari 1/10 ribu penduduk terdapat di 14 kabupaten dan kota.
Menurut Kepala Seksi Pencegahan, Pemberantasan, Penyakit Menulas Dinkes Sulsel Dr A Suryanto Asapa keseriusan Sulsel mengeliminasi kusta juga ditunjukan dengan makin tingginya penemuan penderita baru.
"Sulsel pada 2008 lalu menduduki posisi ketiga dalam jumlah penemuan penderita baru, setelah Jawa Timur dan Jawa Barat," urai Suryanto
Penemuan penderita baru itu karena aktivitas sosialisasi dan advokasi gencar digelar Dinas Kesehatan melalui Adek.
Adek merupakan forum kemitraan lintas sektor, lintas program yang melibatkan berbagai stakeholder dari LSM peduli kusta, PKK, muspida dan diketuai oleh bupati/walikota.(adv/fir)
Menghilangkan Stigma, Menyembuhkan Kusta
KUSTA masih menjadi momok bagi banyak orang, tak terkecuali petugas kesehatan. Masih banyak stigma negatif yang bisa dijumpai di masyarakat, seperti penderita kusta merupakan orang yang kena kutukan dan tidak layak berada di tengah masyarakat..
Akibatnya banyak penderita malu berobat dan didiagnosa kusta. Padahal, penderita kusta bisa sembuh, karena ada obatnya dan gratis pula.
Penyakit kusta adalah suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh sejenis kuman yang diberi nama Mycobacterium leprae.
Kuman ini terutama menyerang syaraf tepi yang dapat menyebar ke kulit dan juga jaringan lainnya, seperti pada mata, selaput lendir saluran pernapasan bagian atas, otot, tulang dan kelenjar kelamin.(fir)
Salah-Benar Soal Kusta
* Kusta dianggap penyakit akibat kutukan Tuhan. Padahal kusta adalah penyakit infeksi, bukan karena kutukan Tuhan, keturunan, ataupun guna-guna.
* Kusta dinilai sebagai penyakit keturunan yang tak bisa disembuhkan, padahal seorang penderita kusta tidak harus cacad. Jika berobat secara teratur dan rajin melaksanakan upaya-upaya pencegahan cacad, dapat sembuh tanpa cacad.
* Kusta dikhawatirkan menyebabkan lepasnya jari tangan/kaki tanpa terasa. Padahal seorang penderita kusta tidak perlu kehilangan jarinya, asal rajin merawat lukanya sehingga luka tersebut tidak terinfeksi oleh kuman lain.