.

.

Jumat, 16 Januari 2009

Waspadalah terhadap Kebodohan Akibat Ketamakan

Dari Buku Kata-kata Bijak Warren Buffett (5)

"KETIKA
temperamen yang sesuai bergabung dengan kerangka kerja intelektual yang sesuai, Anda berperilaku rasional."
Warren selalu mengatakan bahwa temperamen terbaik bagi seorang investor yang baik adalah bersikap tamak ketika orang lain ketakutan dan bersikap ketakutan ketika orang lain tamak.
Sikap itu, digabung dengan filosofi investasi yang memfokuskan pada bisnis dengan ekonomi jangka panjang yang sangat baik, adalah kuncinya untuk berhasil dalam investasi.

Belilah bisnis yang hebat pada saat orang lain ketakutan, dan jauhilah ketika semua orang tamak. Temperamen yang tepat ini akan memberitahu Anda kapan dan di mana Anda harus menarik pelatuk.
Anda menariknya ketika orang lain ketakutan dan membuang saham, dan Anda tidak menariknya ketika semua orang lain bersikap tamak dan membuat harga saham setinggi bulan.
Dua kali dalam karier investasi Warren, dia sepenuhnya berhenti membeli saham karena harganya telah terlalu tinggi. Saat pertama adalah ketika puncak bursa yang bullish (spekulan beli) di akhir tahun enam puluhan.
Dan saat kedua adalah puncak bursa yang bullish di akhir tahun sembilan puluhan. Dia menarik diri tepat pada waktunya sehingga tidak terluka ketika terjadi crash (keadaan saham turun) yang mengikuti kedua pasar yang bullish tersebut.
Situasi ini membuatnya memiliki banyak uang untuk memanfaatkan harga saham murah yang terjadi kemudian.
***
"Fakta bahwa orang, orang dipenuhi ketamakan, ketakutan, dan kebodohan itu dapat diprediksi.
Urutannya yang tidak dapat diprediksi."
Warren mengetahui kadang-kadang para investor memiliki antusiasme yang liar terhadap sebuah saham dan menaruh harga yang terlalu tinggi terhadapnya.
Dia juga tahu bahwa kadang-kadang orang-orang menjadi terlalu takut dan menilai harga sebuah saham sangat terlalu rendah.
Yang tidak diketahuinya adalah kapan saat itu akan terjadi, dia hanya mengetahui kejadian itu akan terjadi, dan ketika itu terjadi, dia berdiri di sana, siap untuk memanfaatkan harga rendah yang disebabkan oleh ketakutan dan kebodohan ini.
Hindari sikap tamak dan biarkan ketakutan dan kebodohan menciptakan peluang. Inilah cara kerja dan berpikir investor yang cerdas.
Satu contoh yang hebat tentang ini adalah ketika Warren membeli saham Wells Fargo selama resesi perbankan di tahun 1990. Tidak seorang pun menginginkan saham perbankan karena orang-orang takut akan kerugian dari pinjaman perumahan yang membuat bank~bank tidak likuid.
Warren memilih bank yang menurutnya memiliki manajemen yang baik dan cukup kuat untuk menghadapi badai keuangan pada saat itu. Dia menginvestasikan sekitar 289 juta dolar AS dalam Wells Fargo, dan dalam waktu delapan tahun nilainya telah meningkat lebih dari dua kali lipat.
***
"Sebuah saham tidak mengetahui bahwa Anda memilikinya."
Orang sering memanusiakan benda~benda mati, entah itu boneka, mobil, atau saham. Ketika ini terjadi dengan saham, pikiran emosional menggantikan pikiran rasional.
Ini hal buruk ketika terjadi dalam investasi. Ketika tiba waktunya untuk menjual, Anda tidak boleh ragu-ragu hanya karena Anda "mencintai" saham tersebut.
Juga, ketika harga saham itu turun, tidak ada alasan untuk marah dengannya. Saham itu tidak tahu bahwa Anda memilikinya. Saham tidak mengalami penolakan dan sebaiknya Anda juga demikian.(firmansyah)