spirit kesuksesan saudagar bugis-makassar (1)
PENGANTAR REDAKSI
SPIRIT saudagar Bugis-Makassar untuk mengejar kesuksesan di perantauan dinilai tak lepas dari nilai budaya usaha (reso) kejujuran (lempu'), kecendekiaan (acca), kepatutan (asitinajang), keteguhan (getteng), dan harga diri (siri'). Berikut ulasan bersambungnya.
LEMPU' dalam bahasa Indonesia artinya jujur, sama dengan lurus sebagai lawan dari bengkok. Dalam berbagai konteks kata ini berarti ikhlas, benar, baik atau adil. Sehingga lawan katanya adalah culas, curang, dusta, khianat, seleweng, buruk, tipu, aniaya, dan semacamnya.
Ketika Tociung, cendekiawan Luwu, diminta nasihatnya oleh calon raja (Datu) Soppeng, La Manussa' Toakkarangeng, menyatakan ada empat perbuatan jujur.
Perbuatan itu yakni memaafkan orang yang berbuat salah kepadanya; dipercaya lalu tak curang, artinya disandari lalu tak berdusta; tak menyerakahi yang bukan haknya; dan tidak memandang kebaikan kalau hanya buat dirinya, baginya baru dinamakan kebaikan jika dinikmati bersama.
Legenda kejujuran ditorehkan dalam kisah cendekiawan Bone Kajao Laliddong, yang memberi nasihat dan seruan kepada Arumpone.
Juga pada kejujuran La Manussa' To Akkarangeng saat rakyat Soppeng meminta kesediaannya menjadi Datu Soppeng. La Manussa' To Akkarangeng berkali-kali menolaknya sambil menyatakan supaya mencari orang lain.
Kejujuran juga menjadi cerita rakyat Sulsel ketika seorang hakim La Pagala Nenek Mallomo (1546-1645) di Sidenreng memberikan hukuman mati kepada anaknya.
Di lingkungan marketing dan bisnis pada umunya, kejujuran adalah merupakan modal utama untuk mencapai keberhasilan.
Dari berbagai penelitian tentang sifat-sifat/ karakter penunjang keberhasilan seseorang, dari berbagai negara, jujur selalu prioritas pertama sebagai sifat/ karakter yang menunjang keberhasilan.
Melalui buku The Speed of Trust, Stephen MR Covey mengatakan, bisnis berkelanjutan membutuhkan kejujuran, bisnis yang jujur membutuhkan integritas. Integritas ini membutuhkan sifat-sifat honesty, congruence, humility dan courage.
Dan menurut guru marketing Indonesia, Hermawan Kertajaya, Nabi Muhammad SAW adalah seorang pebisnis yang tak pernah rugi karena kejujuran dan integritasnya.(firmansyah)