perkembangan proyek perubah wajah makassar (1)
MANAJEMEN PT Jalan Tol Seksi IV (JTSE) menargetkan pengerjaan proyek jalan tol Sutami akan selesai Agustus mendatang.
"Saat ini progress (perkembangan) proyek telah mencapai 90 persen," ungkap Dirut JTSE Aslam Katutu di Makassar, Selasa (2/7).
Untuk open operasi, tambahnya, target progresnya 95 persen, sedangkan sisanya 5 persen adalah pekerjaan penggantian jembatan Tallo lama.
Pembangunan jembatan Tallo lama rencananya dibangun parallel dengan pengoperasio jalan tol. "Kita optimistis proyek ini diharapkan pengoperasian Agustus," ujarnya.
Pemantauan Tribun kemarin, tol berkonstruksi beton itu "telah berbentuk" layaknya sebuah jalan tol. Mayoritas panjang ruas telah bisa digunakan. Infrastruktur penerangan telah dipasang dan penghijauan dengan phon palm juga telah ditanam.
JTSE Makassar merupakan satu-satunya proyek jalan tol yang ditawarkan dalam Infrastructure Summit I 2005 yang berhasil direalisasikan.
Tol sutami (JTSE) akan menghubungkan pusat Kota Makassar, pelabuhan ke Bandara Hasanuddin. Jika tol tersebut selesai, maka waktu tempuh dari kota ke bandara kurang lebih hanya sembilan menit.
Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin di kesempatan terpisah juga optimistis proyek JTSE akan memacu pertumbuhan aktivitas perdagangan.
"Dampak langsung tentunya pada aktivitas ekonomi, arus manusia dan distribusi barang maupun komoditi akan semakin lancar," katanya.
JTSE merupakan salah satu infrastruktur di Makassar yang tengah dipacu pengerjaannya saat ini selain BandaraHasanuddin maupun pelebaran jalan poros Perintis Kemerdekaan. Wilayah Tamalanrea-Biringkana juga akan menjadi kawasan pertumbuhan baru yang prospektif.
CEO Bosowa Corporation Erwin Aksa juga berharap tol itu juga akan memperkuat posisi Makassar sebagai kota transit menuju wilayah Indonesia timur. "Pariwisata juga akan tumbuh," katanya.
Pembangunan Jalan Tol Seksi IV dicanangkan menjelang akhir 2005. Tol Sutami itu panjangnya 11,57 km dengan lebar 50 meter.
Perampungan jalan tol yang dinatikan masyarakat Sulsel ini, semula dijadwalkan selesai 1,5 tahun atau Mei 2008.
Pada awal pembangunan proyek telah menelan investasi senilai Rp 440 miliar. Pemasangan tiang pancang pembangunan jembatan tol saat itu diresmikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.
Jalan tol ini akan dilengkapi empat gerbang tol, 21 gardu tol, dan lima jembatan penyeberangan. Bosowa akan mendapat masa konsesi penggunaan jalan tol selama 35 tahun dengan tarif awal yang disetujui sebesar Rp 400 per kilometer.(firmansyah)