Rencana Akuisisi Bank BTN
Makassar, Tribun - Pengembang di Sulsel mengaku khawatir dengan rencana pengambilalihan PT Bank Tabungan Negara (BTN) oleh bank BUMN lain seperti BRI, Bank Mandiri, dan BNI.
"Rencana ini tentunya juga menjadi ancaman bagi masyarakat untuk bisa memiliki rumah dengan murah dan mudah," ujar Penasehat Real Estate Indonesia (REI) Sulsel M Aras di Makassar, Kamis (28/2).
Kebijakan BTN untuk diambilalih (akuisisi) oleh bank BUMN lain terkait dengan aturan single presence policy dari Bank Indonesia. Pemegang saham tidak boleh memiliki lebih dari satu bank.
Wacana terakhir menyebutkan bahwa Menteri BUMN Sofyan Djalil menginsyaratkan pengambilalihan BTN oleh BRI (Tribun, Selasa 26/2). "Pengambilalihan itu guna memperbaiki struktur likuiditas BTN sebagai bank spesialis pembiayaan perumahan," ujar Sofyan.
Aras yang merupakan Presdir PT Megatama Buana Perdana mengatakan BTN selama ini telah memudahkan user memiliki rumah dengan bunga terendah dan pelayanan cepat.
Bunga terendah kredit pemilikan rumah (KPR) BTN Platinum yakni 5,8 persen serta 9,75 persen. Untuk pelayanan normal kredit rumah hanya sepekan dengan syarat mudah.
"Ada rumah yang disubsidi BTN sehingga bunganya hanya 7 persen. Kalau diakuisisi maka KPR bisa menjadi 9 persen," kata pengembang perumahan Bumi Tirta Nusantara itu.
Tanggapan sama yang menolak rencana akuisisi itu juga dikemukakan Dirut PT Mitra Sadewa Perkasa (perumahan Mitra Berdikari Asri) Ratnawati Karim dan Dirut PT Condang Putra Utama, Asrul, yang pengembangkan perumahan di kawasan Barombong.
Secara terpisah mereka resah karena selama ini telah merasa nyaman dengan bermitra dengan BTN dan menguntungkan user sebagai nasabah KPR BTN.
Sikap penolakan pengembang Sulsel juga pernah dilakukan saat gencarnya wacana penggabungan BTN ke BNI. Dalam waktu dekat pengurus REI akan mengeluarkan sikap bersama untuk penolkan kebijakan akuisisi itu.(fir)
90 Persen Perumahan Dibiayai BTN
KEPALA Seksi Kredit Bank BTN Cabang Makassar Dedi Kurniadi mengungkapkan, 95 persen pengembang di Sulsel merupakan debitur (mitra) KPR BTN.
"Dari total perumahan yang ada di Sulsel 90 persen kami (BTN) yang membiayai," ujarnya di Makassar, kemarin, soal kinerja BTN Makassar sebagai bank yang khusus melayani perumahan.
Di tahun 2007 lalu saja, BTN Makassar telah merealisasikan KPR sebesar Rp 482,4 miliar untuk 3.000-an unit rumah. Kalangan BTN khawatir performa itu akan terpengaruh jika BTN diambilalih oleh bank yang tak fakus dengan pelayanan perumahan.(fir)
pengembang menolak karena
* BTN selama ini telah menunjukan performa dan kinerja yang baik membiayai kredit perumahan
* Bank induk tak sesuai dengan misi BTN selama ini
* Semua negara memiliki bank khsus perumahan (housing bank)
* Bunga KPR BTN terancam naik