FIRIBOOK, Senin (27/1/2014) - Hari ini, tanggal kelahiran saya 37 tahun lalu. Seperti hari-hari sebelumnya, selalu istimewa. Cengkrama keluarga kecil kami masih menjadi anugerah indah. Celotehan dan candaan dua bidadariku selalu menjadi hadiah kami memulai hari.
Dulu saya tidak terlalu memperhatikan keindahan pagi seperti ini. Namun belakangan kami (saya dan istri) baru sadar betapa nikmatnya hal ini. Kami pun menjadikan hal ini sebagai indikator dan klaim kami bahwa Allah meridhoi.
Bahwa betapa ada keluarga yang tengah didera musibah. Ada kerabat yang lagi bergelut dengan masalah keluarga. Ada handai taulan yang masih berusaha keluar dari kemelutnya.
Sungguh hari ini, di tanggal kelahiran ini, di usia yang menjelang 40. Alhamdulillah...segala ujian dan tantangan hidup relatif teratasi. Belum ada cobaan yang menyita betul pikiran dan tenaga. Anak-anak sehat semua, rejeki masih cukup, pekerjaan lancar-lancar saja. Hubungan dengan keluarga besar baik-baik saja
Target harian ibadah masih dimudahkan Allah untuk ditunaikan. Menyicil membaca buku yang sudah menumpuk di rak buku pun telah menjadi pekerjaan rutin. Pikiran pun relatif sudah tak lagi dijejali informasi dari media.
Di saat mengetik catatan ini pun, si bungsu usil duduk dipangkuan mencoret-coter buku kakaknya. Kakaknya baru-baru tertidur bersama nenek bungsunya (adik dari almarhum mertua) di kamar sebelah. Ah..besok pasti ada perang dunia kedua lagi.
Di hari ulang tahun kami dalam setahun belakangan ini, kami sekeluarga sudah tidak lagi krasak-krusuk merayakan momen ini. Jadi tidak ada ucapan selamat, apalagi pakai menyanyi dan tiup-tiupan lilin. Pemahaman si sulung dari sekolahnya (SD IT Al Insyirah) telah memaksa saya dan istri untuk menahan diri mengistimewaka hari ini.
Hanya saja saat berbuka tadi sore, istri menyempatkan membuat kue (pisang goreng keju) andalannya plus es teh segar yang kami nikmati bersama di beranda belakang rumah kami. Tentunya sebagai menu berbuka bukan untuk merayakan ulang tahun.
Alhamdulilah atas nikmat yang engkau limpahkan bagi kami sekeluarga.(firmansyah lafiri)