LAJU kerusakan hutan (deforestasi) di Sulsel berdasarkan data bidang Pengawasan dan Perlindungan Hutan, Dinas Kehutanan Sulsel diketahui mencapai 10,6 persen pada 2007.
Angka kerusakan itu terus meningkat pada 2008 mencapai 30,6 persen dari luas hutan Sulsel sesuai SK Menteri Kehutanan No.434/2009 yang tercatat seluas 2.725.796 hektare (ha).
Khusus luas lahan kritis di Sulsel yang dirilis 2009 (data 2008) tercatat 682.784,29 ha yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Sulsel.
Seiring peningkatan laju hutan yang rusak di Sulsel, lahan tidur juga terus bertambah. Untuk memanfaatkan lahan tidur tersebut, Pemprov Sulsel akan mencetak sawah baru.
Lahan Tidur
Pemprov Sulsel menargetkan pencetakan 450 hektare (ha) sawah baru dengan memanfaat lahan tidur di daerah ini.
"Pencetakan sawah baru itu dari lahan tidur diharapkan dapat menunjang target surplus beras dua juta ton di Sulsel pada periode 2010," kata Kepala Bidang Planologi Dinas Kehutanan Sulsel, Syahrul, di Makassar, Selasa (23/2).
Dia mengatakan, di daerah ini terdapat lahan tidur dalam jumlah yang cukup luas, baik yang ditinggalkan oleh aktivitas ladang berpindah maupun karena kerusakan hutan akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.
Mengenai pembiayaan pencetakan sawah baru tersebut, ia enggan menyebutkan nominalnya, namun yang jelas diakui semuanya dibebankan pada APBD Sulsel 2010.(fir)
deforestasi di sulsel
* 2007: 10,6 persen
* 2008: 30,6 persen
* Luas hutan: 2.725.796 hektare (ha)
* Lahan kritis: 682.784,29 ha
Lahan Tidur untuk Buruh Tani
MENANGGAPI upaya pemerintah dalam mencetak sawah baru, salah seorang buruh tani di Kabupaten Takalar, Sulsel, Daeng Kebo mengatakan, hal itu akan menjadi peluang bagi buruh tani.
Karena buruh tani hanya mengandalkan tenaga untuk bekerja di sawah orang lain yang setiap tahun jumlahnya semakin berkurang.
"Hal itu disebabkan karena banyak sawah yang dekat dari perkotaan diubah menjadi lokasi perumahan. Karena itu, dengan adanya sawah baru nanti, kami mendapat peluang kerja baru yang lebih banyak," katanya seperti dilansir Antara.(fir)