.

.

Jumat, 08 Januari 2010

Listrik Sulsel Pulih Lebih Cepat

penjelasan pln sultanbatara

PEMADAMAN
bergilir di wilayah PLN Sulsel Sultra dan Sulbar (Sultanbatara) akan kami diatasi dengan melakukan upaya maksimal dan diupayakan sesuai dengan jadwal semula.
Meskipun upaya tersebut agak terganggu dengan tertundanya pengoperasian PLTG Sengkang yang semula dijadwalkan akan beroperasi 31 Desember 2009 namun mundur ke Januari 2010.
Penjeasan resmi mengenai penundaan tersebut akan disampaikan tersendiri oleh PT Enegi Sengkang.

Pernyataan mengenai pemadaman bergilir yang baru akan berakhir bulan Juni 2010 adalah dalam konteks pemadaman bergilir untuk daerah-daerah kritis di luar Jawa-Bali, secara umum yang diupayakan akan berakhir Juni 2010. Itu sesuai dengan arahan direksi PLN pada Rakor Pembangkitan PT PLN (Persero) 2009.
Sistem Sulsel Insya Allah akan pulih lebih cepat dengan beroperasinya kembali PLTG Sengkang. Jadi kondisi kelistrikan Sulsel saat ini tak akan membuat terjadinya pemadaman bergilir di daerah ini hingga Mei mendatang.
Pemadaman Unhas
Khusus mengenai pemadaman yang terjadi di kampus Unhas Tamalanrea, hal tersebut bukan disebabkan oleh pemadaman bergilir, melainkan oleh kerusakan trafo milik Unhas selaku pelanggan PLN.
Perlu kami jelaskan bahwa Unhas adalah salah satu pelanggan tegangan menengah yang berbeda dari pelanggan tegangan rendah.
Pada pelanggan tegangan menengah, asset PLN terbatas pada gardu di mana alat ukur (kwh meter) PLN berada.
Sedangkan asset-aset setelah kWh meter PLN, yakni jaringan dan trafo dimiliki dan dioperasikan pelanggan, dalam hal ini Universitas Hasanuddin sehingga tanggung jawab pemeliharaannya ada pada Unhas, bukan pada PLN.
Meskipun demikian, pihak PLN mencoba membantu teknisi Unhas untuk melakukan identifikasi penyebab kerusakan dan mendatangkan mobile crane milik PLN ke lokasi gangguan meskipun prosesnya agak terhambat oleh lokasi gangguan yang berada di sela-sela gedung.
Untuk mempercepat pemulihan kondisi kelistrikan di Unhas, PLN berusaha mencarikan solusi terbaik bekerja sama dengan pihak Unhas.
Jadi kurang tepat jika dugaan PR II Unhas bahwa padamnya listrik di kampus Unhas akibat trafo listrik yang rusak namun belum mendapat perbaikan atau penggantian dari PLN.
Unhas selaku pemilik trafo bertanggung jawab penuh terhadap operasional trafo, termasuk perbaikannya bila mengalami kerusakan.
Tanggung jawab PLN adalah mensuplai listrik sampai alat ukur dan pembatas milik PLN yang juga berada di kampus Unhas (tidak termasuk trafo beserta panel-panelnya).
Upaya PLN
Berkaitan dengan upaya-upaya mengatasi daerah kritis lainnya di Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar untuk memenuhi target Juni 2010 tidak ada pemadaman, saat ini PLN sedang melakukan upaya-upaya solusi interim.
Antara lain dengan menambah sewa mesin pembangkit dan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk merelokasi pembangkit ke daerah Kendari dengan menyewa 20 MW, Kolaka (sewa 9 MW), Raha (3 MW), Wangi-Wangi (2 MW), Baubau (5 MW), dan Buton Utara merelokasi 0,75 MW.(fir)


* Moh Yamin Loleh, Deputi Manager Hukum dan Komunikasi PLN Sultanbatara