* Dampak Digelarnya Program Kesehatan Gratis
Makassar, Tribun - Sejak digelarnya program kesehatan gratis antusiasme masyarakat Sulsel memanfaatkan pelayanan kesehatan mulai dari puskesmas hingga rumah sakit meningkat signifikan.
Data tingkat kunjungan yang diperoleh Tribun di Dinas Kesehatan Sulsel, Jumat (20/3), menunjukan terjadi pertumbuhan rata-rata 40 persen masyarakat yang berobat di puskesmas.
"Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terlihat dengan adanya peningkatan kunjungan pasien berobat di Puskesmas. Biasanya kunjungan di Puskesmas rata-rata berkisar 60 orang setiap hari menjadi 100 orang atau meningkat 40 %," urai Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr H Rachmat Latief SpPD Mkes.
Masyarakat miskin biasanya menunda berobat ke Puskesmas dan Rumah Sakit karena faktor pembiayaan, maka dengan adanya Program Pelayanan Kesehatan Gratis masyarakat tak perlu berpikir lagi soal biaya jika ingin memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Malah menurut seorang warga Pangkajene, Pangkep, untuk penyakit flu ringan saja ia kini tak perlu membeli obat di kios. "Kalau ada yang gratis kenapa saya harus membeli," ujar seorang ibu rumah tangga, Nuraeni.
Layanan kesehatan gratis memberikan manfaat terutama bagi masyarakt miskin yang tidak masuk kuota program Jamkesmas.
"Terbukti dari rujukan Puskesmas ke Rumah Sakit juga meningkat dari rata-rata 20 orang meningkat 100 persen menjadi 40 orang per hari," urai Rachmat Latief.
Demikian pula untuk kunjungan ibu hamil, seja diselenggarakannya program kesehatan gratis ibu hamil yang datang ke Puskesmas atau Bidan Desa untuk memeriksakan kehamilannya makin banyak.
Biasanya yang datang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas rata-rata hanya 10 orang, dengan adanya kesehatan gratis meningkat menjadi 20 orang setiap minggunya.(adv/fir)
Optimalkan Layanan dengan Regionalisasi
MELALUI program kesehatan gratis yang dicanangkan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Pemprov Sulsel tak sekadar menjamin biaya layanan kesehatan bagi masyarakat, namun juga secara bertahap membuat dan menerapkan kebijakan untuk mengoptimalkan layanan kesehatan.
Di antaranya, dengan mempertegas mekanisme dan Sistem Rujukan yang berjenjang. Kini, rumah sakit rujukan akhir, RS Wahiddin Sudirhusodo tidak lagi terjadi penumpukan pasien sehingga mutu pelayanan dapat meningkat.
Juga dibuat kebijakan Regionalisasi Rumah Sakit agar mendekatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil, dan perbatasan sehingga, pelayanan kesehatan lebih cepat, efisien dan ekonomis.(adv/fir)
Kesehatan Gratis
Cara Mendapatkan Pelayanan
* Masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan mediknya di Polindes/Poskesdes Pustu, Puskesmas, Rumah Sakit Kabupaten/Kota kelas III dan pelayanan kelas III di Rumah Sakit/Balai kesehatan milik Pemprov dan RS Wahidin Sudirohusodo
* Masyarakat harus menunjukan kartu peserta yang akan diterbitkan atau menujukan KTP atau kartu keluarga.
* Bagi peserta Jamkesmas, Askes Sosial, Askes Komersial dan peserta Jamsostek tetap harus menggunakan fasilitas yang telah ditentukan dan menunjukan kartu sesuai dengan jenis asuransi masing-masing
Mekanisme Rujukan
APABILA penanganan penderita di unit pelayanan terendah tidak dapat ditangani atau mengalami kesulitan, maka penderita akan dikirim atau dirujuk ke palayanan kesehatan satu tingkat di atasnya dengan disertai bukti rujukan yang ditandatangani dan distempel oleh petugas kesehatan.
Tak ditanggung
Hampir semua pelayanan kesehatan biayanya ditanggung oleh program kesehatan gratis kecuali pelayanan kesehatan yang bersifat private good yaitu:
* Operasi jantung * Kateterisasi jantung * Pemasangan cincin jantung * CT Scan * MRI * Cuci darah * Bedah syaraf * Bedah plastik * Penyakit kelamin dan atau penyakit akibat hubungan sexual * Alat bantu kesehatan