* Dipenda Bukukan Pendapatan Rp 1,9 Triliun * Sulsel Bergeser ke Perikanan Budidaya
SULSEL berhasil meraih Investment Award, penghargaan sebagai provinsi enam besar terbaik yang memiliki kinerja investasi.
Peringkat Sulsel itu meningkat dari urutan ke-22 dari tahun 2007 dengan realisasi hanya satu proyek bernilai investasi Rp 1,1 miliar.
Hal itu diungkapkan Kepala adan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Sulsel Irman Yasin Limpo pada ekspose kinerja di kantor gubernur Sulsel, Makassar, awal pekan ini.
Penghargaan itu terkait dengan perhatian pemerintah daerah ini terhadap aspek lingkungan dan pelayanan investasi.
Juga berdasarkan besarnya realisasi investasi dalam negeri (PMDN) tahun 2008 yang mencapai Rp 1,1 triliun dan realisasi investasi asing (PMA) sebesar 26,7 juta dolar AS.
Invetasi yang direalisasikan itu pada sektor industri yakni gula, kayu lapis dan lainnya. "Juga dari sektor jasa untuk investasi pergudangan, restoran, hotel dan banyak lagi serta dari sektor perdagangan," urai Irmal.
Sedangkan rencana investasi PMDN 2008 Rp 23,4 miliar dari satu proyek investasi dan rencana PMA 599,2 ribu dari sembilan proyek investasi. Sektor yang diminati untuk rencana investasi itu untuk sektor jasa, perdagangan dan industri.
Untuk semakin memacu peningkatan investasi Sulsel, Irmal menjelaskan pihaknya menggenjot promosi dan informasi, peningkatan pelayanan dan penataan perizinan yang efektif serta efisien. Juga meningkatkan kualitas aparat serta pelayanan sarana dan prasarana barang.
Dari aspek hukum BPPMD juga memfasilitasi pembuatan rancangan perda dan masterplan penanaman modal daerah. Serta, membuat studi kelayakan industri pengolahan kakao dan industri pengolahan jagung.
Sepanjang 2008 lalu, BPPMD Sulsel menggelar promosi investasi Sulsel di Pekan Raya Jakarta, Invesda dan GPID di Jogya, Batam Ekspo, Agrinex, Expo Bank Sulsel dan terakhir di Malaysia melalui pameran Discover South Sulawesi 2008.
Dari pameran itu dihasilan empat kesepahaman atau MoU invetasi pertambangan dan energi di Pangkep, Toraja, dan Luwu.
"Komunitas Bugis Melayu di Malaysia cukup besar sebagai calon investor potensial di masa akan datang," tutur adik kandung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo itu.(adv/fir)
realisasi investasi di sulsel
PMA
* 2006: 13,2 juta dolar AS * 2007: 62,7 juta dolar AS * 2008: 26,6 dolar AS
PMDN
* 2006: Rp 68,6 miliar * 2007: Rp 1,1 miliar * 2008: Rp 1,1 triliun
Dipenda Bukukan Pendapatan Rp 1,9 Triliun
DINAS Pendapatan Daerah (Dipenda) Sulsel hingga November lalu baru menghimpun pendapatan sebesar Rp 1,9 triliun dari target Rp 2,1 triliun.
Pendapatan itu, menurut Kepala Dipenda Arifuddin Dahlan, berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) berupa pajak daerah, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah. Juga dari dana perimbangan dan pendapatan lainnya.
Sedangkan realisasi pendapatan daerah yang dikelola langsung oleh Dipenda telah mencapai 93,41 persen dari target yakni Rp 1,0 triliun. Pendapatan terbanyak dikontribusi dari pos pendapatan bea balik nama kendaraan bermotor sebesar Rp 376,5 miliar.
Arifuddin juga memaparkan sejumlah capaian diantaranya telah membangun beberapa kantor Samsat di sejumlah kabupaten/kota.
"Untuk menekan jumlah tunggakan pajak kendaraan bermotor kami telah melakukan penertiban objek pajak bersama kepolisian," tuturnya.
Capaian membanggakan Dipenda Sulsel di 2008 yakni Kantor Bersama Samsat Makassar berhasil memperoleh predikat sebagai kantor pelayanan terbaik dan telah menerapkan ISO.(adv/fir)
Sulsel Bergeser ke Perikanan Budidaya
KEPALA Dinas Perikanan dan Kelautan Ir H Iskandar menuturkan laju pertumbuhan produksi perikanan budidaya Sulsel selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan rata-rata 18,54 persen.
"Pada 2004 produksi hanya 141,9 ribu ton namun pada 2008 meningkat menjadi 270,4 ribu ton," urainya pada kesempatan yang sama.
Secara nasional target produksi budidaya Sulsel di 2008 sebesar 446 ribu ton namun realisasinya melampau target 193,89 persen atau tercapai 864,8 ribu ton.
Khusus untuk komoditas yang direvitalisasi yakni udang dan rumput laut. Iskandar menuturkan produksi udang belum memenuhi target, dari rencana produksi yang bisa dicapai 34,3 ribu ton hanya dicapai 17,7 ribu ton.
Sedangkan produksi rumput laut melampau target 223,73 persen menjadi 660,4 ribu ton dari target hanya 295,2 ribu ton.
Secara umum sektor perikanan budidaya di Sulsel, Iskandar mengklaim, telah memberikan kontribusi terhadap upaya pengentasan kemiskinan, perluasan lapangan kerja dan kesejahteraan/pertumbuhan ekonomidaerah ini.
Diungkapkan pula bahwa struktur produksi perikanan Sulsel telah mengalami pergeseran yang sangat signifikan dari dominasi produksi perikanan tangkap ke perikanan budidaya.(adv/fir)
DIANTARA keberhasilan yang dicapai Pemprov Sulsel seperti penghargaan dari Presiden SBY atas meningkatnya produksi padai/beras baru-baru ini, ternyata, menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Lutfi Halide, masih ada sejumlah kendala dan masalah.
Permasalah itu yakni ketersediaan dan distribusi sarana produksi utamanya benih dan pupuk belum sepenuhnya memenuhi enam kriteria tepat. Kriteria tepat itu yakni tepat jumlah, jenis, tempatwaktu, harga dan tepat mutu.
"Sehingga sarana prasarana itu masih menjadi permasalahan yang terus berulang setiap memasuki musim panen," tutur Luthfi.
Masalah lain yakni pengucuran dana kredit (KKP-E/KUR) kepada gabungan kelompok tani oleh lembaga perbankan masih rendah sehingga belum dapat membantu mengatasi masalah permodalan petani.
"Masalah itu terkait dengan kemapuan petani memenuhi kebutuhan sarana produksi seperti pupuk, obat dan alat pertanian," urainya.
Persoalan infrastruktur jaringan irigasi yang tersedia juga masih sangat terbatas pada beberapa daerah irigasi dan sebagian besar tidak berfungsi optimal karena telah mengalami kerusakan.
"Penanganan pascapanen dan pemasaran hasil utamanya pada saat panen raya juga masih ditemui persoalan yang imbasnya membebani masyarakat," kata Luthfi.(adv/fir)
realisasi kegiatan
BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH
* Pengembangan desa mandiri pangan: 12 desa di 11 kab/kota
* Penanganan daerah rawan pangan: Di Bone, Bantaeng, Toraja, Sidrap, Wajo
* Persepatan diversifikasi konsumsi pangan
* Peningkatan mutu dan keamanan pangan
* Lomba ketahanan pangan
* Pengembangan usaha agribisnis pedesaan