tahukah anda
ATAP hijau semakin populer di Belanda. Pemerintahnya memberikan subsidi bagi warga yang ingin 'menanami' atap mereka dengan rumput hijau. Banyak yang memanfaatkan kesempatan ini. Tapi, uang bukanlah alasan utama. Atap hijau bisa membantu upaya pelestarian lingkungan di wilayah perkotaan.
Warga Kota Groningen bisa mendapatkan subsidi sebanyak 30 Euro atau Rp 400 ribu per meter persegi untuk memasang rumput di atap rumah mereka. Subsidi ini mencapai 60 persen biaya pemasangan.
Kota Rotterdam juga memberikan subsidi yang sama. Kota Amsterdam dan Den Haag juga sudah berjanji akan mengeluarkan subsidi.
Fenomena atap hijau ini tidak hanya terjadi di Belanda saja. Walikota Kota Chicago di Amerika Serikat, misalnya, memerintahkan pembuatan taman di atas atap gedung walikota. Ia ingin menjadikan Chicago kota terhijau di Amerika.
Di Jerman, setiap tahunnya empat belas juta atap hijau dipasang. Kota Montreal di Canada juga merencanakan hal serupa.
Atap hijau punya banyak manfaat. "Atap hijau bisa berguna untuk mengatur temperatur. Tanaman hijau menyerap panas, atau istilahnya evo transpirasi, sehingga udara di atas bangunan dan juga di dalamnya bisa dingin," ujar Mark Ottelee dari Universitas Teknik Delft.
Atap hijau juga bisa mengerem laju air hujan. Lapisan tanah yang dipasang berfungsi seperti spons yang bisa menyerap banyak air hujan. Jadi, akan lebih sedikit air yang turun ke selokan.
Sebagai tambahan, atap hijau bisa memperkaya keragaman hayati di wilayah perkotaan. Tanaman yang lembab konon juga bisa menyerap berbagai debu yang bertebaran di udara.
Begitu besarnya manfaat atap hijau ini memberikan inspirasi kepada Marc untuk menjajagi kemungkinan memperluas penghijauan bangunan.(rnw/firmansyah)