analisis ekonomi hammid paddu
KENAIKKAN harga yang mulai terjadi saat ini merupakan konsukuensi dari signal rencana kenaikan harga BBM yang terlalu panjang rentang waktunya dengan pengumuman resmi kenaikan harga BBM.
Ini merupakan spiral efek yang berupa dampak psikologis dari rencana tersebut. Lonjakan harga kebutuhan yang tak menentu 20-150 persen seperti pemantauan Anda tersebt merupakan efek yang diluar dari perkiraan.
Padahal dengan rencana kenaikan harga hingga 30 persen menurut perkiraan rasional ekonomi hanya akan menggerakkan harga sekitar 10-15 persen.
Ini tak logis dan tak rasional, ini semata psikologis. Situasi ini perlu dikanalisasi atau diredam oleh pemerintah dengan kebijakan informasi yang jelas dan pasti. Inflasi dipastikan bergerak tak menentu.
Efek dari sesuatu yang tak pasti terjadi bagi pelaku ekonomi (pengusaha) adalah pertama tentunya akan menaikkan harga, kedua melakukan aksi spekulasi berupa penimbunan barang.
Penimbunan merupakan perilaku kawanan yang merugikan masyarakat ini adalah kriminalitas ekonomi. Maka jika itu mulai terjadi maka pemerintah dan aparat kepolisian harus bertindak tegas berupa penangkapan hingga pencabutan izin usaha.
Kenaikan harga ini akan bergerak terus hingga dua minggu hingga satu bulan setelah pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM. Itu merupakan rentang waktu bagi pedagang/pengusaha untuk mengkalkulasi kembali harga produksi.
Bagi masyarakat saya sarankan dalam kondisi seperti ini sebaiknya menahan diri untuk konsumsi dan tak ikut menimbun. Tahan dulu keinginan untuk membeli produk seperti elektronika maupun otomotif.(fir)
* Hammid Paddu, ekonom Unhas