Rabu, 18 Februari 2009
Usai Imlek, Kini Macao Jelang Valentine
Laporan: Firmansyah dari Macao
WARGA macao lebih atraktif merayakan Imlek dan Cap Go meh. Sisa-sisa perayaan masih terlihat di setiap sudut dan taman kota.
Panggung-panggung hiburan dan atraksi terkati dengan perayaan tahun baru China itu belum dibongkar dan menjadi ornamen kota.
Seperti halnya di Senada Square, ruang terbuka kota itu yang kami kunjungi sore tadi, Rabu (11/2), dua panggung besar berdekorasi dewa-dewa dan lambang tahun kerbau menjadi lokasi kunjungan dan pemotretan wisatawan
Warga macao juga merayakan Imlek dengan pesta kembang api selama dua pekan di Menara macao.
Memang nuansa Imlek/Cap Go Meh di Macao mulai meredup, namun "negara" judi itu kini menjelang merayakan hari kasih sayang (Valentine)
Arus kunjungan wisatawan ke pulau berpenduduk 500 ribu jiwa itu makin padat. Restoran berbenah dengan sejumlah dekorasi karena untuk perayaan Valentine acara wajibnya yakni santap malam sehingga seluruh restoran akan penuh dan tentunya menjaring keberuntungan di 29 kasino yang dikuasai enam raja judi, salah satunya yang terkaya, pertama dan terbesar yakni Stanley Ho.
Soal judi lebih kental jika menyebut macao. macao merupakan wilayah/provinsi otonomi khsus dari China seperti halnya Hongkong, yang jika memasukinya harus menunjukan paspor.
Pemerintah membebaskan pajak untuk kepemilikan aset seperti mobil dan aktivitas perdagangan. PAD Macao dari mana? Ya dari judi.
Sebanyak 300 miliar dolar Hongkong sebagai PAD Macao berasal dari 80 juta orang per tahun dari seluruh dunia yang berkunjung dan mencoba peruntungan di kasino-kasino Macao.
Bandingkan dengan kunjungan wisata ke Indonesia tahun lalu yang hanya mencapai 6,5 juta orang. Padahal dengan program Visit Indonesia year, pemerintah indonesia sudah jungkir balik mendatangkan wisatawan.(*)