Rabu, 18 Februari 2009
Hongkong Krisis, Tak Ada Angpao untuk Jompo
Laporan: Firmansyah dari Hongkong
PERAYAAN Cap Go Meh dan Imlek tahun ini di Hongkong berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Itu tak lain karena tsunami krisis finansial global yang menghantam dunia termasuk salah satu pusat utama industrial finansial Asia ini.
Otoritas Hongkong meniadakan pembagian angpao terhadap warganya, terkhusus bagi para orang tua dan jompo yang berusia di atas 65 tahun, yang biasanya diberikan.
Sebagai gantinya dari tradisi bagi-bagi angpao itu, otorita Hongkong menggratiskan biaya sewa apartemen masing-masing untuk satu bulan.
Padahal selama ini para kalangan berekonomi terbatas itu yang merupakan 3,5 juta dari 8 juta warga Hongkong yang penghuni rumah tingkat bersubsidi tiap Imlek/Cap Go Meh mendapatkan masing-masing 3.500 dolar Hongkong.
"Pendapatan Asli Daerah" Hongkong tergerus hingga separuhnya akibat hantaman krisis finansial. Demikian pula pendapatan warganya.
Itu tak lain karena dari 10 warga Hongkong 9 diantaranya merupakan pemain atau menginvestasikan/mengembangbiakan pendapatan dan uangnya melalui saham.
Hongkong yang saat ini berhawa 16-23 derajat celcius (musim semi) tengah dilanda resesi dan menyebabkan kelesuan ekonominya, pemdanya melaksanakan sejumlah stimulus.
Stimulus yang menonjol berupa dipacunya beragam mega proyek infrastruktur seperti pusat ritel dan wisata agar bisa menampung korban PHK dan menggerakkan perdagangan.
Kondisi ini tentu diperparah lagi sejak peran Hongkong sebagian telah diambil alih oleh Shanghai China.(*)