Rabu, 18 Februari 2009
Dirayakan seperti Hari Valentine
Menyaksikan Cap Go Meh di Hong Kong
JANGAN pernah bayangkan suasana Hongkong yang merupakan bagian dari China memiliki tradisi perayaan Cap Go Meh semeriah perayaan serupa di daerah Pecinan Makassar.
Sungguh, sepanjang hari Senin (9/2), tidak ada rangkaian arak-arakan Cap Go Meh, malam temu kasih, hingga zikir akbar seperti yang digelar Perhimpunan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).
Atau minimal sekumpulan keramaian yang dikoordinir oleh pemerintah setempat, layaknya rangkaian perayaan Cap Go Meh yang dikoordinasi Pemkot Makassar dengan komunitas Tionghoa di Makassar.
Menurut keterangan pengantar turis yang mendampingi kami, sebenarnya perayaan Cap Go Meh di Hongkong dirayakan sebagai hari Valentine. Para orangtua mengumpulkan anggota keluarga untuk bersantap malam bersama.
Atau di kawasan-kawasan pemukiman digelar kegiatan seperti bazar dan pasar malam. "Di taman kota kadang ada juga," urai Hower, guide kami.
Namun beberapa serangkaian kecil peringan Cap Go Meh itu di Hongkong tidaklah seperti harapan kami rombongan tur Semen Bosowa Goes to Hongkong
"Pemerintah dan masyarakat Hongkong mau merayakan sesuatu tradisi jika itu mengandung nilai komersil," jelas seorang warga Indonesia yang telah lama bermukim di Hongkong.
Perayaan yang telah dikomersilkan itu seperti malam Imlek atau tahun baru internasional dan nanti tanggal 14 Februari sebagai Hari Valentine.
Pada malam Imlek lalu digelar perayaan dengan kemeriahan kembang api yang menghabiskan biaya sembilan miliar dolar Hongkong hanya untuk 25 menit.
Malam Cap Go Meh tadi malam di Hongkong dalam suasana cerah, bulan penuh sangat tampak terlihat seluruh wilayah provinsi otonomi khusus nan bandel dari China tersebut.
Purnama Cap Go Meh juga begitu indah di puncak Victoria Peak, yakni puncak tertinggi yang biasa dipakai untuk lokasi menikmati suasana Hong Kong di ketinggian.
Victoria Peak merupakan kawasan elite tempat para orang superkaya raya Hong Kong bermukim. Karena jika hanya memiliki kekayaan rata-rata di Hong Kong hanya akan bisa memiliki tempat tinggal di apartemen.
Sebanyak 95 persen warga Hong Kong tinggal di apartemen dan persen persen di antaranya, ya, para orang kaya di antaranya bintang-bintang film kawakan sekelas Jacky Chang atau Andi Lau. Para orang kaya dan warga asli Hongkong-lah yang memiliki lahan untuk bermukim.
Bruce Lee
Sepanjang hari tadi hingga malam rombongan 90-an orang distributor Semen Bosowa se-Indonesia beserta keluarganya diajak keliling menikmati semenanjung Kwang Long dan Hong Kong kota.
Sempat singgah di Avenue of Stars menyaksikan telapak tangan para legenda perfiliman Hongkong dari Bruce Lee hingga Jacky Chan. Dari Avenue kita dapat menyaksikan Hongkong di seberang lautan.
Gedung-gedung pencakar langit layaknya di sejumlah potongan adegan film nyata dapat dinikmati, termasuk gemerlap lampu dari berbagai merek produk elektronik ternama.
Dari Avenue rombongan bersantap malam di sebuah restoran South Seash Centre di Mody Road dan dilanjutkan ke Victoria Peak.(*)