.

.

Sabtu, 09 Mei 2009

Balitbangda Sulsel Gelar Rakorda

* Mendukung Lembaga Litbang Memacu Penelitian

BADAN
Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Sulsel menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di ruang pertemuan Balitbangda Sulsel, kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Kamis (23/4).
Rakorda itu, menurut Ketua Pelaksana Rakorda IR Muslih Radhi Abdullah MP untuk koordinasi dan mensingkronkan program antar litbang daerah, provinsi, dan nasional.
Pada kegiatan itu hadir pengurus dan anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Sulsel, Bappeda/Balitbangda se-Sulsel, lembaga litbang PTN/PTS se-Sulsel dan lembaga litbang departemen dan non-departemen.

Kepala Balitbangda Sulsel Ir Hj Titien Sutarty Dipl MM juga berharap melalui rakorda tersebut disusun sebuah agenda kegiatan yang dapat menyatukan seluruh lembaga litbang dalam mengembangkan fungsinya.
Rakorda juga diisi dengan presentase dua contoh penelitian dari universitas yang dapat dikembangkan yakni Rancang Bangun Kompor Gas Sekam Padi oleh tim dari Universitas Negeri Makassar dan Peningkatan Kualitas Biji Kakao Pasca Panen Melalui Modifikasi Proses Fermentasi oleh Dr Firman Msi (Politeknik Negeri Ujungpandang).
Pada kesempatan itu, Titien Sutarty menuturkan, penelitan yang dilakukan lembaga litbang perguruan tinggi lebih bersifat penemuan atau pembuktian. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh lembaga litbang pemerintah bersifat pengembangan.
Hal inilah, menurutnya, yang kurang diperhatikan sehingga banyak program dan kegiatan yang dihasilkan dianggap kurang bermanfaat atau tidak digunakan karena lebih banyak melakukan penelitian di hulu.
"Kegiatan litbang kedepan harus bermuara ke hilir dan bersifat pengembangan untuk menghasilkan teknologi baru dan aplikasi Iptek," tuturnya.(adv/fir)

Dewan Riset Daerah

BELUM
banyak yang mengetahui bahwa Sulsel telah memiliki tim kepakaran yang tergabung dalam Dewan Riset Daerah (DRD) Sulsel.
DRD yang baru dibentuk tahun ini untuk periode 2009-2013 terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan kepakaran. Dewan ini menurut Titien Sutarty dapat digunakan oleh kabupaten/kota dalam berbagai tugas.
DRD Sulsel dipimpin Prof Dr Ir A Mappadjantji Amien Ceng, Prof Dr HM Wasir Thalib (Sekretaris) dan Ir Hj Titien Sutarty Dipl MM (Wakil Ketua).
Anggotanya terdiri dari pakar dan guru besar dari berbagai PTN/PTS, pemda, organisasi kemasrakatan hingga lembaga swadaya masyarakat.
Mappadjantji berharap kelembagaan litbang di Sulsel dapat mendorong pembangunan daerah ini yang ditopang penelitian dan penerapan iptek.
"Diharapkan juga terbangun masyarakat Sulsel yang makin melek dan sadar iptek (evolutionary learning community)," ujarnya.(adv/fir)

Program Balitbangda Sulsel 2010
1. Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur:
* Pengusulan kebutuhan tenagafungsional peneliti dalamformasi CPNS * Pelaksanaan diklat fungsional peneliti dan diklat
2. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan:
* Peningkatan kapasitas kelembagaan DRD melalui peningkatan kuantitas dan kualitas kegiatan quick researsch/survey, kaji tindak, dan inisiasi kebijakan * Percepatan jadwal pelaksanaan penelitian * perbaikan metode pelaksanaan sosialisasi dan publikasi hasil penelitian * Peningkatanjaringan kerjasama * Pelaksanaan lomba karya ilmiah * Peningkatan kapasitas kelembagaan stasiun penelitian perikanan dan kelautan * Pengembagan kebun raya Pucak sebagai pusat riset botani
3. Penelitian dan pengembangan mendukung tujuh agenda pembangunan daerah: * Pengembangan hasil penelitian * Membuat percontohan/pilot project hasil penelitian * Meningkatkan kerja sama penelitian.(*)

Mengembangkan Harta Karun dari Kampus

SEGUDANG
hasil penelitian dihasilkan oleh pakar dan akademisi di PTN/PTS di Sulsel tiap tahun. Namun bisa dihitung jari yang diketahui dan dimanfaatkan masyarakat.
Balitbangda Sulsel menargetkan hasil-hasil penelitian itu ke depan bisa aplikasikan untuk mendukung tercapainya visi pembangunan Sulsel.
Untuk itu dalam rakorda kemarin, ditampilkan dua contoh penelitian dari universitas yang dapat dikembangkan yakni Rancang Bangun Kompor Gas Sekam Padi dan Peningkatan Kualitas Biji Kakao Pasca Panen Melalui Modifikasi Proses Fermentasi oleh Dr Firman Msi dari Politeknik Negeri Ujungpandang.
Penemuan rancang bangun kompor gas sekam padi oleh Ir Nur Hamzah MT, Muh Nuzul ST, dan Ir Laode Musa MT dari Teknik Mesin Poltek ujungpandang.
Melalui penemuan itu api dari sekam padi dihasilkan berwarna biru layaknya api yang dihasilkan oleh kompor gas LPG.
Sedangkan melalui penelitian modifikasi proses fermentasi kakao memungkinkan dihasilkan kakao dengan kualitas terbaik baik rasa, warna, aroma, dan citarasa.(adv/fir)