.

.

Rabu, 30 Juli 2008

Gubernur Target 2009 Sulsel Bebas Krisis Listrik

* PLN Kembangkan Jaringan Kabel Bawah Tanah

Makassar, Tribun - Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menargetkan tahun depan daerah ini tidak lagi didera oleh krisis listrik.

Hal itu menyusul direalisasikannya sejumlah pembangunan proyek pembangkit listrik di daerah ini baik yang digelar swasta maupun PLN (lihat: proyek ketenagalistrikan sulsel).

Proyek penanganan listrik yang tengah dilaksanakan di Sulsel adalah PLTU Barru 2x50MW yang akan beroperasi 2010, pembangkit listrik tenaga Micro hydro (PLTM) Kadundung 2x500 kW, PLTM Palangka 2x750 kW, PLTM Ranteballa (Toraja) 1x500 kW, PLTM Pongbatik 2x500 kW, PLTM Parodo 2x500 kW, dan PLTM Kondongan 2x500 kW.

Semua pembangkit ini akan beroperasi tahun 2009. Di tahun 2009 pula, PLN mengembangkan jaringan transmisi SKTT Sidrap-Maros-Sungguminasa, Sengkang-Sidrap, Sengkang-Siwa, dan Siwa-Palopo.

"Penyediaan energi listrik yang memadai menjadi jaminan bagi pertumbuhan ekonomi dan investasi. Hal itu kita sadari dan berupa mengakselerasinya," ujar Syahrul pada pencanangan penggalian perdana Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV Gardu Induk Tanjung Bunga-Bontoala.

(SKTT) 150 kV dari gardu induk (GI) Tanjung Bunga ke GI Bontoala dengan jaringan kabel bawah tanah yang disebut saluran kabel tanah tegangan tinggi akan melalui beberapa ruas jalan di Kota Makassar, yaitu Jl Inspeksi Jeneberang, Jl Daeang Tata, Jl Abd Kadir, Jl Dg Ngepe, Jl Kumala, Jl Veteran,Jl Latimojong, dan GI

Proyek serupa baru dilaksanakan di Sulsel untuk jaringan luar Jawa. "Ini tentunya membanggakan kita dan menunjukan bahwa Sulsel tetap menjadi perhatian utama pusat," kata Syahrul.

Terkait dengan harapan Syahrul agar Sulsel tak lagi terjadi krisis listrik, Director of Strategic Construction PLN Muh Agung Nugroho, mengatakan, jika proyek SKTT 150kV ini kelar maka sistem kelistrikan di Makassar makin terjamin keandalannya.

Selain itu, dalam waktu dekat akan ada tambahan daya dari PT Energi Sengkang sebanyak 60 MW, Tello 35 MW, dan PLTU Punagaya (Jeneponto) sebanyak 2x100 MW.

Dia menilai dengan tambahan daya listrik ini maka krisis listrik di Sulsel akan teratasi. Saat ini kondisi kelistrikan di Sulsel pada beban puncak 470 mW, sedangkan daya yang ada hanya 430 MW.

GM PT PLN Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sulawesi, Maluku, dan Papua Amiruddin Saeni, menambahkan, jaringan SKTT sepanjang 11,5 km diharapkan keandalan kelistrikan di Sulawesi Selatan, terutama Kota Makassar.

Selama ini, PLN hanya mengandalkan SKTT 70 kV dari GI Bontoala ke GI Tello Lama yang umurnya telah mencapai 28 tahun.

Pembangunan proyek akan selesai pada Desember mendatang dengan sumber dana Rp 160 miliar.

Keberadaan proyek ini selain membuka lapangan kerja juga tidak akan merusak tatanan keindahan kota karena kabelnya tidak lagi melayang. SKTT juga akan dikembangkan ke Panakkukang dan Tallasa yang masing-masing berkapasitas 150 kV.(eki)

Syahrul Tantang PLN Uji Solar-Air

GUBERNUR Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo ketika memberikan sambutan sebelum meresmikan SKTT 150kV Tanjung Bunga-Bontoala, berharap agar PLN berani mencoba penggunaan bahan bakar solar dicampur air.

"Saya ingin Sulsel yang pertama menjadi tempat uji coba," katanya. BBM Solar campur air ini ditemukan di Jepang. "Kalau memungkinkan, saya siap mempertemukan Pak Amir (GM Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sulmapa) dengan penemunya," katanya.

Syahrul berharap semua upaya ini untuk mengatasi krisis listrik di Sulsel. Sebab, kala ada listrik, maka masyarakat bisa melakukan apa saja. "Keterampilan dan kecerdasan masyarakat berkembang jika ada listrik" katanya.

GM PLN Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara (Sultan Batara), Arifuddin Nurdin, mengatakan, akan menelusuri kebenaran informasi temuan solar campur air ini. "Apa yangdisampaikan gubernur, kami akan cek dan telusuri kebenarannya," katanya.(eki)

proyek ketenagalistrikan sulsel
TAHAP PELAKSANAAN
* Pembangkit: PLTU Barru (2 x 50 MW): Operasi 2010
* Transmisi: T/L 150 kV Tanjung Bungan-Bontoala: Operasi 2009
* Gardu induk (GI): Operasi 2008
- GI 150 kV Tanjung Bunga (ext)
- HIS 150 kV Bontoala (Up Rating)
- GI 150 kV Panakukkang (ext)
- GI 150 kV Tallasa (ext)
- GI 150 kV Tallo Lama (ext)
RENCANA 2008-2009
* Pembangkit: Operasi 2010
- PLTM Kadundung (2x500 kW)
- PLTM Palanga (2x750 kW)
- PLTM Ranteballe (1x500 kW)
- PLTM Pongbatik (2x500 kW)
- PLTM Parodo (2x500 kW)
- PLTM Kondongan (2x500 kW)
- PLTU Punagaya (2x100 MW)
* Transmisi: Operasi 2009-2010
- T/L 150 kV Sidrap-Maros-Sungguminasa
- T/L 150 kV Sengkang-Sidrap
- T/L 150 kV Sengkang-Siwa
- T/L 150 kV Siwa-palopo
* Gardu Induk (GI): Operasi 2009-2010
- GI 150 kV Sidrap (ext)
- GI 150 kV Maros (new)
- GI 150 kV Sungguminasa (ext)
- GI 150 kV palopo (ext)
- GI 150 kV Siwa (new)
- GI 150 kV Sengkang (ext)