Firibook, Selasa (15/10) - Penguasa yang zalim lantaran ia banyak penyimpangan dan pelanggaran, fasiq, korup, otoriter, kesesatan, kufur, menentang hukum Allah azza wa jalla.
Pengusaha seperti ini selalu ada sejak pasca masa khula'ur rasyidin hingga sekarang. Mereka memusui ulama dan para da'i Islam, bahkan mengejar, mengirim mata-mata, memenjarakan dan membunuhnya. Namun, ada pula yang justru "dibeli" untuk kepentingan status quonya.
Para ulama dan da'i tersebut menjadi skrup penguat kedudukan penguasa tersebut. Namun pada umumnya para ulama dan da'i selalu berseberangan dan menjadi penentang utama penguasa zalim, bahkan manusia secara umum tidak akan sejalan dengan penguasa seperti itu.
Bagaiaman Islam menyikapi penguasa yang zalim ? Paling tidak, ada tiga tahapan yang bisa dilakukan untuk menyikapinya.
- Menasihatinya dengan hikmah dan pelajaran yang baik agar kembali kepada Allah azza wa jalla.
- Tidak mentaatinya sampai penguasa itu taat kembali kepada Allah dan RasulNya.
- Mencopotnya dari jabatannya. Namun tahapan ini diperselisihkan legalitasnya. Bahkan ada yang menuduh upaya mencopot penguasa yang zalim merupakan perilaku khawarij, yang dahulu pernah memberontak kepada Ali radhiallahu 'anhu.
Khotbah disampaikan oleh ustd ................. dihadapan 500-an jamaah sholat Ied warga kompleks kami Griya Intan Lestari, Daya Jl Berua Raya di pelataran Masjid Nur Intan yang tengah menanti uluran tangan dermawan untuk pembangunannya.
Baca Tulisan Terkait
- Khotbah Shalat Ied Masjid Nur Intan Griya Intan Lestari (1)
- Khotbah Shalat Ied Masjid Nur Intan Griya Intan Lestari (2)
- Khotbah Shalat Ied Masjid Nur Intan Griya Intan Lestari (3)
- Khotbah Shalat Ied Masjid Nur Intan Griya Intan Lestari (4)
- Khotbah Shalat Ied Masjid Nur Intan Griya Intan Lestari (5)