Firibook, Jumat (10/10) - Semalam barusan sempat lagi bersua dengan sahabat penggiat pers mahasiswa, dokter, Ippank Irfan.
Seperti biasa tiap kami (berdua atau kumpul bersama komunitas kecil kami mantan2 pimpred persma/PPMM era reformasi/angkatan 98) bertemu, ia selalu menjadi pendengar yang aktif, selalu memberi kesempatan seluas-luasnya kepada saya untuk mengoceh ini dan itu....
Dibuka dengan pernyataan selidiknya "Jadi di rumah terus mi ini, enaknya di... ?" Ahaiii...merupakan teman, kerabat dan mitra kesekian dengan pertanyaan dan pernyataan serupa.
Ya pernyataan yang bernuansa keheranan, kekaguman dan keibaan itu masih menjadi sapaan pembuka selama 2 tahun terakhir sejak saya memilih untuk resign dari karir jurnalistik, mundur dari sirkuit kesibukan sebagai karyawan pada 2011 lalu, dan memilih status sebagai self employ (menjadi bos sekaligus karyawan di usaha sendiri).
Pertemuan empat mata semalam ingin saya jadikan cantolan untuk menulis soal PPMM (Perhimpunan Pers Mahasisa Makassarber) dan pendirinya itu.
PPMM merupakan organisasi sempalan dari PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia), kami didirikan lalu tidak diminati oleh adik-adik aktivis persma Makassar untuk dilanjutkan eksistensinya hahahaha.... Kalau tak salah hanya 3 periode presidium yang terbentuk.
PPMM didirikan usai rangkaian kekecewaan kami mulai dari terusirnya rombongan persma Makassar dari Diklat jurnalistik tingkat lanjut di Bandung hingga Kongres PPMI di Bali. Vakumnya PPMI Makassar juga sebagai pemicunya.
Pendiri PPMM dan presidium pertamanya itu di antaranya (di antaranya lo ya..maaf bagi yang lupa saya sebutkan namanya) yakni Ippank Irfan, pimpred Tabloid Snovia Fakultas Kedokteran Unhas. Kini tengah menjalani pendidikan sebagai dokter spesialis ilmu/bidang laboratorium gitu....(Patologi Klinis, agar santai..katanya). PNS di Pemkab Luwu Timur, insyallah calon Kepala Dinas Kesehatan Lutim selepas pendidikan spesialisnya.... Amin
Dari IAIN/UIN Alauddin wakil Persma Wasilah ada politisi muda Sulsel, Arum Spink. Ustd Pipink sapaan kami, saat ini sekretaris DPW Partai Nasdem Sulsel, mantan Ketua KPU Bulukumba. Saban ketemuan kami dapuk untuk memberikan tauziah resmi, setelah tauziah tak resmi dari saya sebagai ustad palsu.
Dari Cakrawala UMI, ada saya, status saya sebagai self employ saat ini semakin membuat beragam dan
berwarna latar pekerjaan dan kesibukan dari anggota komunitas kecil kami
eks pendiri dan penggiat PPMM.
Saya didampingi oleh 2 perempuan luar biasa kikikikikkk...yakni Mardiana Rusli perempuan mungil nan lincah ini baru-baru terpilih sebagai komisioner di KPU Sulsel mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar dan senior Kohati Pusat A Tenri Ajeng.
Di Unhas ada dua kubu yakni mewakili Tabloid Identitas yakni Muh Toha, mantan PR PT Inco dan dari Tabloid Catatan Kaki UKPM Faisal Mustafa kini hakim di Pengadilan Bulukumba dan Yati "Aco" Maulana jurnalis senior di Harian Tempo. Serta Zena, kini Koordinator Liputan Wilayah Timur MNC Group.
Sedangkan dari UNM mengutus Syamsuddin Yoko, lelaki ceking mantan Redaktur Pelaksana Harian Ujungpandang Ekspres itu kini sama-sama kami terus doakan untuk kesehatannya. Serta Ical Palapa, Direktur dan Pimpred di Harian Pare Pos
Ada pula Alfin berasal dari STIEM Bongaya. Ia kami juluki sebagai trabel maker pengacau keputusan-keputusan yang kami sudah buat dan sepakati. Dan kami angkat menjadi ketua presidium, selain karena paling berumur di antara kami juga sebagai hukuman kami atas kekacauan2 yang ia buat hehehehhe... Saya tak tahu persis dimana dan apa aktivitas sosok misterius dan aneh ini. Kalau tak salah jadi bos di sebuah pembiayaan terkemuka...
Banyak agenda bersama yang insyaAllah kami hendak lakukan. Namun kesibukan masing-masing masih membelenggu untuk belum leluasa mewujudkan ide-ide dengan visi keumatan. Yah...masing-masing aja dulu deh....(@firlafiri)
