.

.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Ada Energi Supranatural Didekatku

Firibook, Sabtu (5/10) - Suatu ketika saya pernah diikutkan menjadi peserta pelatihan hynoterapi di sebuah hotel berbintang di Makassar. Seorang rekan yang memiliki gairah mempelajari energi supranatural mengajakku serta. Saya sih ikut-ikut saja saat itu, nyari-nyari pengalaman lah dalihku....

Pada sesi break, mentor menghibur kami dengan permainan melihat aura dan saling menghypnotis. Hasilnya saya sangat kesulitan masuk dalam frekuensi hypnosis, susah dihipnotis. Selanjutnya yang sedikit membuat saya kepikiran yakni klaim mentor yang memastikan ada kekuatan pendamping (energi supranatural) yang menyelubungi saya.


"Anda kayaknya punya kakek atau buyut yang memiliki kekuatan dan kebisaan tertentu, aura Anda tak bisa kami lihat hanya putih, ada yang menyelubungi Anda," jelasnya. Saya sudah pasti bingung dan sedikit kaget. Menjawab pertanyaan itu saya mengangguk pelan untuk mengiyakan dengan tak yakin.

Saya mengangguk sembari memori menerawang mengingat cerita ibu (ibu saya yang banyak tahu cerita dan perhatian tentang hal-hal supranatural) dan mengait-ngaitkan penuturan para tetua di kampung. Ya... buyut saya dari pihak ibu bernama Tato Benco dan istrinya Wai Mpore merupakan tabib di kampung kami dulu yang disegani karena mampu menyembuhkan berbagai penyakit dan menerawang membantu warga untuk menemukan barang dan hartanya yang hilang (moke dalam bahasa Bima).

Dari cerita Guru Teo Kala dalam satu dua hari ini berada di Makassar terungkap pula "hikayat" Wai Mpore (nenek buyut kami itu) memiliki kemampuan berdiri di tengah sungai menghadang banjir untuk menangkap ikan sepanjang malam hingga pagi tiba. Hiiii jadi merinding...

Saudara dari kakek buyut kami konon juga memiliki kemampuan sebagai pandai besi (sebagai empu, bahasa Bima ompu) yang membuat keris hanya dengan memijat-mijat besi membara. Apa iya "baca-baca"/doa penyembuh luka bakar yang ibuku ajarkan yang katanya diajarkan kakek (dan saya jadikan bahan guyonan dan main-main mengobati) warisannya ???  U walah..sungguh saya tak memiliki perhatian soal cerita-cerita ini, hanya mendengarkan sekilas saja.
 
Saya juga tak menanggapi serius cerita kemampuan paman saya Guru Seko dan ibu saya sendiri yang tanpa mereka pelajari juga bisa moke tersebut dan "kebisaan" lainnya.  
     
Lebih terkaget lagi, saat saya menjengung istri juru bicara cawagub Sulsel IAS-AQM pilkada lalu, Selle Ks Dalle, usai istrinya melahirkan. Saya dipandangi dengan lekat oleh seorang ustad yang juga Professor dari IAIN/UIN Alauddin (keluarga dari istri Selle Ks Dalle) lama baru saya disapa dan diajak bicara, hanya memandangiku.

"Lepaskan punya ta dek....tidak baik," ujarnya kepadaku dengan hati-hati. Saya tentu kebingungan, "Apa yang harus saya lepaskan prof," balasku bingung setengah mati.

Teman-teman saat di kampus ketika tawuran dan penyerbuan kampus memang sering menggodaku "Mana baca-baca dan ilmu Bima ayo keluarkan". Sungguh saya merasa tidak pernah bersengaja meminta "bekal" kepada tetua sebagai "kepunyaan" mendampingi mengarungi negri rantau rimba belantara Makassar ini. Karena saat itu saya sudah sedikit paham soal jebakan kesyirikan terkait hal begituan.

"Ada yang kamu punya, kamu tahu sendiri," ujar prof UIN itu lebih sengit, sampai di situ saya tak lagi memikirkan hingga malam ini seorang pakar braind power, psikokenesis, telekinisis, sixth sense teman facebookku Bambang Prakuso menuliskan status di FBnya:

"Bahwa manusia memiliki pendamping dalam dirinya. Penganut Kejawen menyebutnya Sedulur papat kalimo pancer, orang Barat menyebut Angel, Islam menyebutnya sebagai Qorin. Ilmuwan menyebutnya sbagai ESP (extra sensory perception). Apapun itu... Mereka bisa kita hadirkan dengan sengaja, utk membantu kita, tanpa tapa, tanpa mantra tanpa puasa."

Dengan gesit saya mencari tahu tentang Qorin melalui om google. Beragam referensi yang saya dapatkan intinya qorin bisa berupa setan laknatullah, jin Islam/kafir, bisa pula malaikat pendamping. Pemahaman ku sontak mengira apa iya dugaan akan energi supranatural yang menyelubungi ku itu sebagai qorin (entah jin atau malaikat) warisan qorin dari kakek buyut dulu ??

Oh ya sebelum lupa...saya sebenarnya juga punya "keanehan" sering mengalami de javu, tiba-tiba saja saya sering merasa beberapa kejadian yang tengah saya lakukan pernah saya lihat dan alami sebelumnya dengan detail lokasi dan suasananya.

Peristiwa yang paling fenomenal pula saat saya berhaji 2010 lalu, "kehadiran" almarhum bapak saya mendampingiku menunaikan tawaf di Masjidil Haram, hingga putaran terakhir.

Bayangan bapak sangat nyata dan tak bisa terusir saat itu, senyumnya yang khas membuat saya menangis tersedu-sedu hingga sekugukan. Apakah qorin/pendamping malaikatnya bapakah itu ? membawa pesan dan menjelmakan bentuk/bayangan bapak untuk mengoati kerinduan. Atau nauzibllah...moga bukan qorin setan/jinnya bapak untuk mengganggu kekhusukan bertawafku. 

Kebetulan pula beberapa hari sebelumnya di masjid perumahan kami, bersama bapak-bapak saya sempat berdiskusi soal muslihat setan memperdaya manusia dan keimanan dengan bersembunyi--untuk menjerumuskan pada kesyirikan--pada kekuatan dan kemampuan supranatural segelintir manusia.

"Apapun soal kegaiban, ada orang mengaku punya kemampuan, maupun karomah hati-hati itu jebakan kesyirikan. Seandainya itu baik maka Rasulullah dan sahabatnya akan menggunakan hal itu," pesan rekan yang pernah lebih dulu mengkaji hal itu.

Khawatir jadinya, jika itu bentuk kesyirikan ya Allah moga hamba dan keluarga hamba tidak terjebak pada hal tersebut....Amin. Wallahuallam (*)