Firibook, Senin (8/7) - Headline di Tribun Timur hari ini "Saudi Puasa
Selasa" Ya udah..saya ikut Saudi dah... Kok ikut Saudi? Saya biasanya
beralasan sekenanya dan setengah bergurau aja. "Saya "alumni" masjidil
Haram, ya ngikut Arab Saudi dong kikikiki...."
Selasa atau Rabu besok kita Muslim sedunia akan menunaikan puasa Ramadhan. Dan selama sepekan ini pula,
di kompleks kami juga diserbu dengan berbagai brosur dan sales dari
berbagai pembiayaan elektronik, furniture, hingga mobil dan motor.
Bukan itu saja, di tiang-tiang listrik, telepon dan tembok pagar makin
marak poster jasa menawarkan kemudahan memperoleh dana. "Butuh dana
cepat, cukup jaminan BPKB".
Itu di kompleks kami. Lain lagi
kita perhatikan di mal-mal. Makin banyak cewek-cewek berpenampilan
menarik yang merengek menarik-narik kita untuk menjadi nasabah kartu
kredit. Biasanya sih saja singgah sekadar menikmati wangi mereka.
Astagfirullah...
Para pemasar dan perusahan memang tahu betul,
Ramadhan merupakan bulan menangguk untung dan omzet penjualan. Semua
lini produk dan jasa meningkat grafik pemasarannya.
Namun
sadarkah kita, produk-produk pembiayaan dan perbankan itu merupakan
produk berbunga. Berbunga berarti merupakan produk dengan akad RIBA.
Riba itu salah satu dosa besar yang dilaknati Allah. Laknat Allah bagi
pemberi riba (bank dan pembiayaan) dan kita penikmat riba tak semata
nanti di akhirat tapi juga di dunia ini kita terima secara kontan.
Bentuknya, berbagai macam problematika hidup, kekisruhan rumah tangga,
kesehatan yang menurun, kecelakaan dan musibah menimpa, hingga bisnis
dan pekerjaan yang melalaikan dari beribadah dan mengingatNya.
Kita tahu..tapi kita tak sadar. Kebutuhan untuk mempercantik rumah
jelang Idul Fitri dengan berbagai perangkat furniture dan elektronik
baru membuat gelap mata. Kesadaran kita dibutakan oleh nafsu dan budaya
konsumtif kita di Ramadhan. Nauzubillah...(@firlafiri)