.

.

Rabu, 25 September 2013

Marhaban Ya Ramadhan Marhaban Ya Riba

Firibook, Senin (8/7) - Headline di Tribun Timur hari ini "Saudi Puasa Selasa" Ya udah..saya ikut Saudi dah... Kok ikut Saudi? Saya biasanya beralasan sekenanya dan setengah bergurau aja. "Saya "alumni" masjidil Haram, ya ngikut Arab Saudi dong kikikiki...."

Selasa atau Rabu besok kita Muslim sedunia akan menunaikan puasa Ramadhan. Dan selama sepekan ini pula, di kompleks kami juga diserbu dengan berbagai brosur dan sales dari berbagai pembiayaan elektronik, furniture, hingga mobil dan motor.

Bukan itu saja, di tiang-tiang listrik, telepon dan tembok pagar makin marak poster jasa menawarkan kemudahan memperoleh dana. "Butuh dana cepat, cukup jaminan BPKB".

Itu di kompleks kami. Lain lagi kita perhatikan di mal-mal. Makin banyak cewek-cewek berpenampilan menarik yang merengek menarik-narik kita untuk menjadi nasabah kartu kredit. Biasanya sih saja singgah sekadar menikmati wangi mereka. Astagfirullah...

Para pemasar dan perusahan memang tahu betul, Ramadhan merupakan bulan menangguk untung dan omzet penjualan. Semua lini produk dan jasa meningkat grafik pemasarannya.

Namun sadarkah kita, produk-produk pembiayaan dan perbankan itu merupakan produk berbunga. Berbunga berarti merupakan produk dengan akad RIBA.

Riba itu salah satu dosa besar yang dilaknati Allah. Laknat Allah bagi pemberi riba (bank dan pembiayaan) dan kita penikmat riba tak semata nanti di akhirat tapi juga di dunia ini kita terima secara kontan.

Bentuknya, berbagai macam problematika hidup, kekisruhan rumah tangga, kesehatan yang menurun, kecelakaan dan musibah menimpa, hingga bisnis dan pekerjaan yang melalaikan dari beribadah dan mengingatNya.

Kita tahu..tapi kita tak sadar. Kebutuhan untuk mempercantik rumah jelang Idul Fitri dengan berbagai perangkat furniture dan elektronik baru membuat gelap mata. Kesadaran kita dibutakan oleh nafsu dan budaya konsumtif kita di Ramadhan. Nauzubillah...(@firlafiri)