Firibook - Si sulung anak kami, Adwa'mantika Cakrawala F telah berusia 7 tahun.
Bulan depan (Juli 2013) mulai masuk SD. Setahun terakhir, sebagai
seorang anak-anak perkembanagnnya makin sempurna. Terutama soal mulai
munculnya keinginan dan imajinasinya.
Sepulang dari sekolah tiba-tiba ia minta dibelikan Galaxy tabs. Selidik punya selidik karena teman mainnya, cucu mantan
Rektor Unhas Rady A Gany, memiliki benda itu. Jika pergi ke pesta
pernikahan ia dan adiknya punya pilihan sendiri soal busana yang akan
dikenakan.
Pergi ke mall lebih merepotkan lagi bagi mamanya.
Mereka minta mengenakan aksesori ini dan hiasan itu. Hmmmm....biasanya
mamanya menengok kepada saya sembari berucap "Lihat itu pah...anak
perempuan itu eeee....." Maksudnya istri, bersiaplah kebutuhan dan
keinginan anak perempuan lebih banyak dari pada anak laki-laki, baik
uangnya maupun mental sebagai bapak.
Menyenangkan
tentunya sebagai seorang bapak, sebagai kedua orang tuanya. Namun itu
tadi, mamanya mulai kerepotan. Tadi pagi, saya memergoki mereka berdua
lagi "bombe-bomean". Mamanya berkeinginan agar ia segera mandi, pakaian
dan bersiap ke sekolah, tapi si sulungku masih betah menonton film
kartun di chanel CN (Carton Nerwork).
Kebetulan, kemarin di
peluncuran sekolah internasional Bosowa International School Makassar,
digelar (lagi) seminar komunikasi efektif dengan anak oleh psikolog anak
Elly Risman. Seminar berlagsung dengan gelak tawa para orang tua yang
menertawai diri sendiri dengan perilaku dan kebiasaan berkomunikasi
dengan anak yang salah. Ada 10 kesalahan berkomunikasi orang tua dengan
anak yang salah, yakni:
1. Bicara tergesa-gesa.
2. Berbicara seakan tidak kenal diri sendiri.
3. Lupa setiap individu anak UNIK.
4. Tidak memahami Perbedaan Needs and Wants (Kebutuhan dan keinginan) sang anak
5. Tidak membaca bahasa tubuh anak
7. Menggunakan 12 gaya populer ala orang tua (Memerintah, Menyalahkan,
Meremehkan, Membandingkan, Mencap/label, Menasehati, Membohongi,
Menghibur, Mengritik, Menyindir, Menganalisa).
8. Tidak memisahkan: Masalah Siapa?
9. Kurang mendengar aktif persoalan/keluhan anak.
10. Selalu menunjuk, "kamu!"
Diakhir seminar semua peserta mengikrarkan diri untuk berubah, termasuk saya. InsyaAllah.