- The Magic Power of Haji (6)
FIRIBOOK - Melanjutkan ulasan seputar diskusi kami soal haji (hehehe..modemnya baru di reload pulsanya..), menghajikan orang tua yang belum berhaji.
Betapa pentingnya rukun iman haji (dan empat rukun iman lainnya) karena memang sebagai syarat utama keimanan maka Rasulullah dalam sebuah HR shahih Bukhari Muslim memerintahkan untuk menghajikan orang tua yang belum berhaji.
Tidak ada keterangan perintah itu terkait niat orang tua yang belum sempat diwujudkan ataukah mereka di masa hidupnya "tak mampu" berhaji.
Pokoknya jika kita termasuk anak yang memiliki bakti kepada orang tua kita maka sepatutnya harus menggantikan haji yang orang tua belum menunaikannya.
Tentunya perintah menghajikan kedua orang tua ini kemungkinan besar terkait dengan dalil lain dari Ali bin Abi Thalib r.a.
Dia berkata : Rasulullah s.a.w. Bersabda :
Barang siapa memiliki kelebihan (harta) serta kendaraan yang bisa membawanya ke-Baitullah tapi dia tidak melaksanakan Haji, maka dia matinya sebagai Yahudi atau Nasrani.(HR. At Tirmidzi )
"Untuk berhaji sendiri saja kita tidak mampu," inilah mentalitas tak mampu itu. Belum apa-apa sudah mevonis diri tak mampu. Rejeki Allah maha luas, dan hidayah Allah tinggal dijemput.
Mari sekuat tenaga untuk mampu dan membuktikan kecintaan dan bakti kita kepada orang tua yang telah meninggal. Apalagi orang tua masih ada tapi kita lebih dulu pergi haji..alamak anak jenis apa ini ?
Jangan biarkan orang tua kita mati dalam kondisi Yahudi dan Nasrani. Dua umat ini telah dipastikan oleh Allah akan menjadi bahan bakar di neraka. Nauzubillah, ngeri bukan...?(@firlafiri)