.

.

Rabu, 11 September 2013

Niat Atau Hanya Sekadar Mau Berhaji


  • The Magic Power of Haji (7)
 FIRIBOOK - Pada sebuah seminar yang digelar Bosowa dalam rangkaian HUT-nya ke 40 lalu, menghadirkan Ust Yusuf Mansyur (YM). Da'i kondang itu. Temanya sih..soal membangun keluarga sakinah.

Menurut ust YM, apa pun perkara dan keinginan kita termasuk membangun keluarga bahagia sangatlah mudah. Semuanya dimulai dengan niat dan menyertakan Allah disetiap urusan kita.

Termasuk untuk urusan niat dan keinginan untuk ke Tanah Suci menunaikan haji. Mudah bin gampang.... Loh...bukannya perlu disiapkan dana puluhan hingga ratusan juta hingga antre seat yang terbatas hingga bertahun-tahun ?

Pokoknya YM meyakinkan, tidak ada urusan dan perkara yang susah dah dihadapan Allah, kun fa yakun jadi maka jadilah. Hanya saja memang tugas kita untuk memantaskan diri yaitu memulainya dengan meluruskan niat.

Lalu YM bertanya ke hampir seribuan jamaah di ball room Menara Bosowa, "Siapa yang berkeinginan naik haji atau umrah ke Tanah Suci ?" lalu semua jamaah serempak mengangkat tangan.

Kemudian YM lanjut bertanya, "Siapa tadi usai shalat dhuhur berdoa agar Allah mudahkan, percepat dan lancarkan untuk naik haji ?" Ternyata dari seribuan peserta seminar itu hanya (kayaknya) lima orang yang mengangkat tangan, ya hanya sedikit, hanya segelintir dan bisa dihitung jari.

Inilah realitas umum, fakta umat Islam betapa kita memang melalaikan perintah berhaji. Bahwa kita baru sebatas MAU berhaji tapi tidak bernah BERNIAT untuk segera berhaji.

Karena membedakan MAU dan NIAT adalah KOMITMEN, komitmen untuk ACTION, minimal action dengan BERDOA, berdoa mensugesti mental dan diri untuk bersungguh-sungguh agar memiliki kemampuan dan kesanggupan berhaji.

Jangankan berdoa, untuk memiliki dan melangkah ke bank untuk membuka tabungan haji pun dipastikan sedikit ummat berbanding banyak dah... Hayoo..sudah umur sekian udah punya tabungan haji atau belum. Jika belum...Anda tergolong keinginan hajinya baru MAU belum NIAT.

Jangankan memiliki buku tabungan haji, dai kondang lain, Aa Gym, di suatu workshop Mudah Berhaji yang juga pernah saya ikuti juga bertanya ke peserta "Betul berniat naik haji, apa di rumah sudah punya setelan pakaian ihrom, atau poster Ka'bah"

Belakangan baru saya tahu, dari pelatihan Quantum Ikhlas Erbe Sentanu yang saya juga pernah ikuti (hahaha..maaf dan harap maklum, sebagai--mantan--wartawan punya fasilitas dan undangan gratis menjadi peserta seminar, workshop dan pelatihan. Pokoknya gak ada acara sejenis di Makassar dari kurun waktu 1999-2011 yang lolos dah...) buku tabungan, pakaian dan poster ka'bah sebagai sarana visualisasi dan sugesti di setiap doa.

Visualisasi dalam buku The Secret layaknya seperti ilmu dan kearifan Bugis Makassar "lettu jolo nampa joka/tibalah dulu sebelum jalan/berlayar" Ya kita saban hari dalam doa kepada Allah sudah membayangkan diri telah memakai pakaian haji dan shalat di depan ka'bah.

Silahkan mencoba...(@firlafiri)