.

.

Rabu, 25 September 2013

Gairah dan Mimpi Untuk Jurnalisme Dakwah

Firibook, Jumat (28/6) - Hari ini usai mengantar anak ke sekolah/penitipannya serta istri kuliah di Unhas, saya menyempatkan diri untuk singgah di Kampus Ponpes Hidayatullah BTP Makassar.

Usai ber-dhuha dan membaca beberapa ayat surah Al Kahfi di Masjid sederhana Hidayatullah, bersama beberapa pengurus mendiskusikan sejumlah tema dan ide. Tentunya masih terkait dengan gempita Silatnas Hidayatullah pekan lalu di Gunung Tembak, Kaltim.

Saya pribadi terkesan dengan budaya menulis dan menerbitkan buku di beberapa Ponpes Hidayatullah di Jawa dan Batam. Di arena Expo Hidayatullah ditampilkan sejumlah buku terbitan jamaah dan dai Hidayatullah.

Disamping tentunya, yang paling berhak untuk dikagumi eksistensi Majalah Hidayatullah dan usaha turunannya yang telah konsisten hadir menjadi inspirasi Ummat selama seperempat abad.

Yang menjadi perenungan dan ide saya adalah tentu terkait dengan keberadaan/keterlibatan saya. Nota bene saya sedikit banyak memiliki ilmu, pengalaman dan kemampuan sebagai penulis dan wartawan.

Ya...13 tahun menggeluti jurnalisme industri, jurnalisme kapitalis tentu bukan waktu yang sedikit. Saya mengemukakan keinginan untuk menjadikan kemampuan dan pengalaman berjurnalis tersebut sebagai jalan dakwah untuk kebaikan diri sendiri, keluarga, dan ummat bagi ridho Allah.

Kebetulan, ternyata keinginan dan ketersinggungan karena belum bisa menerbitkan media dan tulisan--dibanding pengurus daerah lain--telah lama dipendam oleh pengurus Hidayatullah Sulsel.

Saya merasa saja mampu untuk itu. Saya ingin membalas kelalaian berjurnalistik dari idealisme dan komitmen dakwah dan keumatan yang sebelumnya saya geluti. Rutinitas berwartawan tak utuh diniatkan sebagai ibadah dan dakwah.

Selain itu, sebagai pribadi yang tak berlatar pendidikan keagamaan dan tak memiliki pergaulan dengan komunitas agama Islam, tentun saya tak memiliki hafalan "ayat dan hadist" yang layak untuk dijadikan referensi dakwah bil lisan. "Biarlah saya berdakwah dan membela agama Allah dengan kemampuan menulis saja," pikirku. Insyallah...mohon dukungan dan doanya.(@firlafiri)