Firibook, Jumat (28/6) - Hari ini usai mengantar anak ke
sekolah/penitipannya serta istri kuliah di Unhas, saya menyempatkan diri
untuk singgah di Kampus Ponpes Hidayatullah BTP Makassar.
Usai ber-dhuha dan membaca beberapa ayat surah Al Kahfi di Masjid
sederhana Hidayatullah, bersama beberapa pengurus mendiskusikan sejumlah
tema dan ide. Tentunya masih terkait dengan gempita Silatnas Hidayatullah pekan lalu di Gunung Tembak, Kaltim.
Saya pribadi terkesan dengan budaya menulis dan menerbitkan buku di
beberapa Ponpes Hidayatullah di Jawa dan Batam. Di arena Expo
Hidayatullah ditampilkan sejumlah buku terbitan jamaah dan dai
Hidayatullah.
Disamping tentunya, yang paling berhak untuk
dikagumi eksistensi Majalah Hidayatullah dan usaha turunannya yang telah
konsisten hadir menjadi inspirasi Ummat selama seperempat abad.
Yang menjadi perenungan dan ide saya adalah tentu terkait dengan
keberadaan/keterlibatan saya. Nota bene saya sedikit banyak memiliki
ilmu, pengalaman dan kemampuan sebagai penulis dan wartawan.
Ya...13 tahun menggeluti jurnalisme industri, jurnalisme kapitalis tentu
bukan waktu yang sedikit. Saya mengemukakan keinginan untuk menjadikan
kemampuan dan pengalaman berjurnalis tersebut sebagai jalan dakwah untuk
kebaikan diri sendiri, keluarga, dan ummat bagi ridho Allah.
Kebetulan, ternyata keinginan dan ketersinggungan karena belum bisa
menerbitkan media dan tulisan--dibanding pengurus daerah lain--telah
lama dipendam oleh pengurus Hidayatullah Sulsel.
Saya merasa
saja mampu untuk itu. Saya ingin membalas kelalaian berjurnalistik dari
idealisme dan komitmen dakwah dan keumatan yang sebelumnya saya geluti.
Rutinitas berwartawan tak utuh diniatkan sebagai ibadah dan dakwah.
Selain itu, sebagai pribadi yang tak berlatar pendidikan keagamaan dan
tak memiliki pergaulan dengan komunitas agama Islam, tentun saya tak
memiliki hafalan "ayat dan hadist" yang layak untuk dijadikan referensi
dakwah bil lisan. "Biarlah saya berdakwah dan membela agama Allah dengan
kemampuan menulis saja," pikirku. Insyallah...mohon dukungan dan
doanya.(@firlafiri)