.

.

Kamis, 12 September 2013

4 Tahun Kesehatan Gratis Dinikmati Seluruh Warga Sulsel


KEBIJAKAN pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin sudah lama diterapkan di Indonesia. Pelayanan itu bagi penduduk yang membawa surat miskin dari RT/RW dan desa dan dengan kartu sehat.

Hingga Sejak 1998 muncul kebijakan lebih sistematis dan berskala nasional untuk melayani kebutuhan kesehatan penduduk miskin, yakni program Jaringan Pengamanan Sosial Bidang Kesehatan (JPS-BK).

Pada tahun 2003, pemerintah menyediakan biaya untuk rujukan ke rumah sakit (RS) bagi penduduk miskin melalui Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM).

Program teranyar pemerintah pusat  untuk melayani kebutuhan masyarakat miskin dan hampir miskin digulirkan di 2008 yakni Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Seluruh pendanaannya bersumber dari pemerintah pusat dan bersifat proyek.

Sementara itu sumber dana dari pemerintah daerah belum dipadukan untuk program pengentasan kemiskinan umumnya dan pembiayaan kesehatan khususnya sehingga sulit bagi penduduk miskin jika tidak lagi mendapat jaminan seperti yang pernah diperolehnya.

Nah...Pemprov Sulawesi Selatan melalui program unggulan Gubernur Sulsel DR H Syahrul Yasin Limpo SH Msi MH  dan Wagub Agus Arifin Nu’mang secara cermat menangkap kondisi ini dengan memunculkan ”Program Pelayanan Kesehatan Gratis”.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, DR dr H Rachmat Latif  SpPD Mkes FINASIM, program itu sebagai jawaban dari berbagai sinyalemen yang meragukan sustanibilitas program Jamkesmas karena didasari pogram-program yang sifatnya proyek.

“Program pelayanan kesehatan gratis ala Gubernur Syahrul ini merupakan perpaduan sumberdana pemerintah dengan daerah untuk program pengentasan kemiskinan pada umumnya dan pembiayaan kesehatan khususnya yang tidak pernah dilakukan selama ini,” urainya.(adv)

Sempurnakan Kebijakan Pemerintah Pusat Hanya Jamin Warga Miskin

PROGRAM pelayanan kesehatan gratis dari Gubernur Syahrul Yasin Limpo menyempurnakan dan mengokohkan program Jamkesmas. Hal ini dapat dilihat dari beberapa data dari jumlah penduduk Sulsel di 2011 (8 juta jiwa), jumlah penduduk miskin yang memiliki dan dijamin Jamkesmas hanya 2.449.737 jiwa.

Berarti masih ada 4,7 juta lebih penduduk Sulsel yang belum memiliki jaminan kesehatan atau sekitar 58,3 % dari total populasi penduduk Sulsel, yang didalamnya berbaur strata sosial kaya, miskin dan hampir miskin.

Inilah yang kemudian, jelas Kepala Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Dinkes Sulsel Rahmat Jaya SKM Mkes, Pemprov Sulsel untuk dijamin kesehatannya dan menjadi tanggung jawab bersama dengan pemerintah kabupaten/kota melalui jaminan pemeliharaan/pelayanan kesehatan gratis yang digelar di Sulsel.(adv)

Cuma 4 Provinsi Jamin Semua Warganya

HINGGA 2012 ini, sejak dicanangkan tahun 2008, dana untuk program kesehatan gratis sudah dialokasikan sekitar Rp 642 miliar dari APBD pemprov dan Rp 451 miliar lebih dari pemkot/kabupaten, Murni anggaran APBD bukan anggaran dari pusat.

Data inilah menguatkan bahwa pelayanan kesehatan gratis menunjang program Jamkesmas. Hal ini juga membuktikan bahwa pemprov dan kabupaten/kota masih komitmen dan konsisten terhadap penyelenggaraan kesehatan gratis.

“Karena pada dasarnya Program Kesehatan Gratis merupakan suplementasi dan komplementasi dari seluruh program penjaminan kesehatan yang ada selama ini,” jelas Kadiskes Sulsel, Rachmat Latief.

Karena kebijakan kesehatan gratis ini pula, Provinsi Sulsel merupakan salah satu dari 4 provinsi yang menjamin secara keseluruhan penduduknya (Universal Coverage) selain NAD, Sumatera Selatan dan Bali.(adv)

Analisis Akademisi
Prestasi yang Luar Biasa

PELAYANAN kesehatan gratis dimaknai sebagai bentuk  pelayanan kepada masyarakat untuk terwujudnya keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun social. Sehingga memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pelayanan kesehatan gratis di Sulsel dari segi jumlah masyarakat tidak atau kurang mampu yang dibiayai dengan dana kesehatan gratis berjumlah 6,4 juta jiwa atau sekitar 79 % dari total penduduk Sulsel.

Ini suatu prestasi yang luar biasa dari bila ditinjau dari segi penerima pelayanan, akan tetap sangat perlu untuk diketahui berapa persen peningkatan derajat kesehatan masyarakat Sulsel setelah program kesehatan gratis ini diluncurkan.

Pelayanan kesehatan gratis itu meliputi pelayanan kesehatan dasar dan  pelayanan rujukan, yang meliputi program pelayanan rawat inap, rawat jalan, UGD dan pelayanan penunjang lainnya.

Bila kita cermati data tentang dana pelayanan kesehatan gratis, jumlah penduduk yang memperoleh pelayanan kesehatan gratis, fasilitas dan sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit dan puskesmas), maka dapat dikatakan bahwa program pelayanan kesehatan gratis di Sulsel selama 4 tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Kita harapkan pengelola program kesehatan gratis dituntut pula untuk selalu meng up date data tentang peningkatan kualitas masyarakat pasca memperoleh pelayanan kesehatan gratis, agar tujuan dari pelayanan kesehatan gratis dapat terukur, teruji dan terwujud.

Yaitu masyarakat Suawesi Selatan berada dalam sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.(adv)

  • Prof Lauddin Marsuni, Rektor Univ A Djemma Palopo