.

.

Kamis, 12 September 2013

Capai Masyarakat Sehat yang Mandiri


Dinkes Sulsel Dorong Optimalisasi Desa Siaga

DINAS Kesehatan Sulsel melalui Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat  terus mengkoordinasikan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dengan program KIA, Gizi dan Imunisasi.

“Berbagai upaya telah kami lakukan dalam rangka sinkronisasi kegiatan promosi kesehatan dan pembinaan dan penggerakan masyarakat sehingga Desa Siaga aktif dapat terlaksana,” ujar Kepala Seksi Promkes Dinkes Sulsel, Drs. Haryamin, Apt, M.Kes.

Dalam rangka peningkatan kualitas Desa Siaga, maka perlu melaksanakan revitalisasi Desa Siaga guna mengakselerasi pencapaian target Desa Siaga Aktif pada tahun 2015.

Mengingat sebagian desa yang ada di Indonesia telah berubah status menjadi kelurahan, maka perlu ditegaskan bahwa Desa Siaga Aktif yang dimaksud tersebut juga termasuk Kelurahan Siaga Aktif. Itu percepatan capaian Desa Siaga Aktif perlu membentuk Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga,” urai Haryamin.

Keberhasilan dari program Desa Siaga Aktif ujarnya, sangat ditentutukan oleh aktifitas pokjanal di Provinsi maupun di Kab./Kota.Oleh karena itu perlu melaksanakan kegiatan Koordinasi bidang pemberdayaan masyarakat dalam pokjanal Desa dan kelurahan Siaga,” tambahnya lagi.

Kelurahan dan Desa Siaga merupakan tindak lanjut dari Visi Pembangunan Kesehatan Tahun 2010-2014 yakni “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”.

Kegiatan yang dilakukan dengan strategi yang berbasis model pendekatan dan kebersamaan seluruh penduduk dengan mengembangkan kesiap-siagaan di tingkat desa.

Desa Siaga yang dikembangkan sejak tahun 2006. Di Sulsel kelurahan dan desa siaga aktif telah terbentuk sebanyak 2.192 Desa Siaga yang tersebar di 24 Kabupaten Kota. Gubernur Sulsel DR H Syahrul Yasin Limpo SH Msi MH pada 2010 saja mengalokasikan dana stimulansia bagi Desa Siaga Rp 662 juta.

Dana tersebut merupakan dana awal untuk delapan Kab/Kota (Pinrang, Bulukumba, Soppeng, Barru, Pangkep, Sidrap Bone dan Kota Makassar) yang diberikan kepada Desa yang sudah siap dan telah memenuhi kriteria Desa Siaga meliputi adanya forum masyarakat desa, memiliki lingkungan yang sehat, serta masyarakatnya berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).(adv)

Penjelasan Kadinkes Sulsel

Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs


DESA Siaga merupakan upaya yang strategis dalam rangka percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium (Millenium Development Goals/MDG’s) yaitu dari aspek kesehatan yakni menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV dan AIDS, Malaria dan penyakit lainnya.

MDG’s merupakan Program Dunia yang saat ini menjadi acuan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu Negara.

Pencapaian MDG’s inilah yang nantinya akan menghasilkan sebuah ukuran Human Development Indeks atau Indeks Perkembangan Manusia suatu bangsa. Sektor kesehatan menjadi suatu ukuran dominan dalam pencapaiannya.  Utamanya dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi.(adv)
·         Kadinkes Sulsel, Dr dr H Rachmat Latief SpPD MKes FINASIM
 
Tips Hidup Bersih dan Sehat
Manfaat Puasa (Syawal) Bagi Kesehatan

Abu Ayyub Al-Anshari radhiallahu 'anhu meriwayatkan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun . (HR. Muslim).

Secara harfiah hadist di atas memang untuk mengabarkan nilai kebaikan dari aspek spiritual berupa pahala dari ibadah puasa syawal.

Namun jika ingin dikaji lebih mendalam kabar dari Rasulullah itu sebenarnya juga bisa menjadi informasi akan kebaikan puasa syawal dari sisi kesehatan. Apalagi puasa syawal dan puasa Ramadhan maupun puasa sunat lainnya sama substansi ibadahnya yakni berpuasa.

Bukankah setiap apa yang Allah perintahkan pasti memiliki manfaat untuk kita semua yang menjalankannya bukan saja untuk keimanan dan ketakwaan tapi juga bagi kehiduan sosial maupun kesehatan. Seperti kita ketahui manfaat puasa untuk kesehatan jasmani di antaranya:

  1. Detoksifikasi: Yaitu mengurangi atau mengeluarkan racun dalam tubuh. Lambung akan bekerja secara optimal saat berbuka setelah seharian lambung kosong. Selain itu juga penyerapan nutrisi akan sempurna dan tidak terjadi penimbunan sisa makanan yang tak terserap sempurna oleh tubuh seperti hari biasanya, jadi bagi yang menderita penyakit maag tidak perlu khawatir dalam menjalankan ibadah puasa karena justru sangat baik untuk kesehatan lambung. 
  2. Recovery Alat Pencernaan: Dengan puasa kita mengistirahatkan dan mengurangi jam kerja dari alat pencernaan kita. 
  3. Menurunkan Kadar Kolesterol & Gula: Dengan mengurangi jam makan yaitu mulai sahur sampai berbuka maka kita mengurangi jenis makanan yang mengundang kolesterol dan gula. Selain itu seharian kita berbuasa dan melakukan aktifitas maka cadangan lemak dan gula yang ada di tubuh akan di rombak menjadi energi menggantikan makanan yang kita sering konsumsi pada hari biasanya. Sehingga setelah 1 bulan berpuasa maka kadar kolesterol dan darah anda akan menurun.(adv)

Kepala Seksi Promkes Dinkes Sulsel, Drs. Haryamin, Apt, M.Kes